Jika Harga BBM Pertalite Naik, Apa yang Terjadi? Ini Kata Ekonom

Piter menilai pemerintah masih sanggup untuk tidak menaikkan harga BBM subsidi karena kondisi

Mildaniati/TribunBanten.com
Demi mendapatkan bahan bakar ninyak (BBM) jenis pertalite, pengendara roda dua di Kota Serang rela antre panjang di SPBU. Ekonom Center of Reforms on Economics Piter Abdullah menilai kenaikan harga BBM bukan solusi. 

"Terkait kenaikan harga BBM tentu akan menyehatkan APBN, karena ini bebannya sudah sangat tinggi di APBN," ucap Riefky.

Baca juga: Jokowi Soal Subsidi BBM Capai Rp 502,4 Triliun: Angkanya Gede Sekali, Apakah APBN Kuat?

Riefky juga menilai bahwa kenaikan harga pertalite menjadi Rp 10.000 merupakan hal yang wajar dan masih sangat murah apabila dibandingkan dengan negara-negara lain.

Namun, Riefky mengingatkan, jika wacana tersebut diterapkan dalam waktu dekat, jaring pengaman sosial perlu ditambah pemerintah.

Tujuannya, agar daya beli masyarakat miskin dan rentan tidak terpukul terlalu dalam.

Pemerintah tengah menggodok rencana kenaikan harga BBM subsidi.

Kenaikan ini sebagai respons atas tingginya harga minyak mentah dunia yang semakin menggila.

Dalam APBN tahun 2022 nilai subsidi untuk sektor energi termasuk di dalamnya adalah BBM, LPG dan listrik mencapai Rp 502,4 triliun.

 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Bila Jokowi Jadi Menaikkan Harga BBM, Ini Kekhawatiran Ekonom

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Jika Harga Pertalite Naik, Inflasi Diramal Semakin Tidak Terkendali

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved