Makin Nyeleneh, China Wajibkan Tes PCR untuk Ikan-Kepiting saat Kasus Covid-19 Melonjak Lagi

Negara China dikabarkan mewajibkan tes PCR untuk ikan dan kepiting di kota bagian selatan negara itu.

Editor: Ahmad Haris
Instagram @nazamdin8508
Ilustrasi ikan hidup. China disebut mewajibkan tes PCR untuk ikan dan kepiting di tengah kasus Covid-19 yang melonjak baru-baru ini. 

TRIBUNBANTEN.COM - Negara China dikabarkan mewajibkan tes PCR untuk ikan dan kepiting di kota bagian selatan negara itu.

Hal itu diketahui setelah viralnya video menunjukkan bagaimana China mewajibkan tes PCR untuk ikan dan kepiting.

Mengutip Kompas.com, sekira lebih dari lima juta orang telah diperintahkan untuk menjalani tes Covid-19 di kota pesisir China Xiamen minggu ini.

Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona per 21 Agustus 2022: Kasus Baru Tambah 3.949, Pasien Meninggal Ada 12

Hal itu menyusul adanya sekitar 40 kasus virus terdeteksi menurut laporan BBC pada Jumat (19/8/2022).

Tapi mereka bukan satu-satunya yang telah diperintahkan untuk diuji.

Pemberitahuan resmi menyatakan bahwa beberapa bentuk kehidupan laut, juga diminta untuk menjadi bagian dari subyek tes uji Covid-19 massal terbaru.

Dalam beberapa minggu terakhir, komite distrik Pengendalian Pandemi Maritim Jimei Xiamen mengeluarkan pemberitahuan yang mengatakan, bahwa ketika nelayan kembali ke pelabuhan mereka "nelayan dan makanan laut yang mereka bawa harus diuji".

Alhasil, di tengah wabah terbaru ini, beredar rekaman video di beberapa platform media sosial termasuk Doujin - TikTok versi lokal China - yang menunjukkan petugas medis memberikan tes PCR untuk ikan dan kepiting hidup.

Meskipun ini mungkin terlihat tidak biasa, ini bukan pertama kalinya ikan hidup diuji untuk Covid-19.

Seorang karyawan di Biro Pengembangan Kelautan Kota Xiamen mengatakan kepada surat kabar South China Morning Post: "Kami telah mengambil pelajaran dari Hainan, yang menyaksikan wabah parah.

"Dikatakan (wabah) bisa dipicu oleh transaksi hasil laut antara nelayan lokal dengan rekan-rekan mereka di luar negeri."

Provinsi Hainan di China selatan, wilayah pesisir seperti Xiamen, telah mencatat lebih dari 10.000 kasus Covid-19 sejak awal Agustus.

Pihak berwenang mengatakan mereka yakin wabah ini kemungkinan terkait dengan komunitas nelayan.

Media China telah lama menyatakan keprihatinan bahwa kehidupan laut mungkin memiliki hubungan dengan virus corona.

Wabah Covid-19 pertama kali dikaitkan dengan pasar hewan dan makanan laut hidup di kota Wuhan, China tengah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved