Permintaan Bantuan Presiden Ukraina Ditolak Amerika Serikat, Ini Alasannya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta bantuan Amerika Serikat (AS) untuk larangan visa menyeluruh untuk Rusia ditolak

Editor: Abdul Rosid
UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS OFFICE via AP PHOTO
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta bantuan Amerika Serikat (AS) untuk larangan visa menyeluruh untuk Rusia ditolak 

TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta bantuan Amerika Serikat (AS) untuk larangan visa menyeluruh untuk Rusia.

Permintaan yang dilontarkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ditolak oleh AS.

Amerika Serikat beralasan tidak ingin menutup jalur perlindungan bagi para pembangkang Rusia dan orang-orang yang rentan terhadap pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Baca juga: 9.000 Tentara Ukraina Tewas dalam Perang Melawan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Rusia harus "hidup di dunia mereka sendiri sampai mereka mengubah filosofi mereka".

Permintaan itu bukan hanya kepada AS, tapi Zelensky juga mendesak Uni Eropa (UE) memberlakukan larangan tersebut.

Ia menyerukan kepada negara-negara anggota UE agar melarang visa bagi warga negara Rusia supaya blok itu tidak menjadi "supermarket" yang terbuka bagi siapa saja.

Departemen Luar Negeri AS memberikan tanggapan mengenai desakan Ukraina pada Senin (22/8/2022).

Seorang juru bicara departemen mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden sebelumnya telah memberlakukan pembatasan visa bagi pejabat Rusia yang terlibat dalam invasi ke Ukraina.

"AS tidak ingin menutup jalur perlindungan dan keamanan bagi para pembangkang Rusia atau lainnya yang rentan terhadap pelanggaran hak asasi manusia," kata juru bicara itu, lapor The Guardian.

"Kami juga sudah jelas bahwa penting untuk menarik garis antara tindakan pemerintah Rusia dan kebijakannya di Ukraina, dan rakyat Rusia," tambah juru bicara itu.

Beberapa pemimpin UE seperti Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin dan mitranya dari Estonia, Kaja Kallas, telah menyerukan larangan visa di seluruh UE.

Baca juga: Takut Diserang Rusia, Pasukan Militer Inggris Disiagakan

Di sisi lain, Kanselir Jerman Olaf Scholz, menentang seruan tersebut.

Ia mengatakan masyarakat Rusia harus meninggalkan negaranya jika mereka tidak setuju dengan rezim.

AS: Rusia Rencanakan Sesuatu

Menjelang hari kemerdekaan Ukraina pada Rabu besok, Amerika Serikat (AS) meyakini Rusia sedang merencanakan serangan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved