Tak Cuma Telur, Harga Daging Ayam di Pasar Rangkasbitung Lebak Kini Meningkat

Harga kebutuhan pokok di Pasar Rangkasbitung mengalami kenaikan. Kenaikan terjadi bukan hanya pada telur ayam, tetapi juga daging ayam.

Penulis: Nurandi | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Nurandi
Randi pedagang ayam potong di Pasar Rangkasbitung, Jumat (26/8/2022). Harga ayam potong kini melambung tinggi. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Harga kebutuhan pokok di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten mengalami kenaikan.

Kenaikan terjadi bukan hanya pada telur ayam saja, tetapi daging ayam juga mengalami kenaikan harga.

Kenaikan tersebut dimulai sejak Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Harga Ayam Potong di Pasar Tradisional Serpong Tangsel Naik Jadi Rp 45.000 per Kg

Harga daging ayam di Pasar Rangkasbitung mencapai Rp 33.000, per kilogram.

Sebelumnya, harga daging ayam di Pasar Rangkasbitung pada bulan Juli masih di angka Rp 30.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang daging ayam, Randi mengatakan jika kenaikan tersebut karena ongkos kirim daging ayam yang naik.

"Karena biaya ongkos naik, otomatis mempengaruhi terhadap penjualan juga, sehingga sekarang harganya sudah mencapai Rp 33.000 per kilogramnya," katanya saat berada di Pasar Rangkasbitung, Jumat (26/8/2022).

Dirinya menyebutkan, jika kenaikan dimulai sejak awal bulan Agustus, hingga harga daging ayam berangsur-angsur terus naik.

"Terus menerus naik ya, dari yang awalnya Rp 28.000 per kilogram ,harganya sekarang sudah mencapai Rp 33.000 perkilogramnya," ujarnya.

Randi juga menyampaikan, selain harga daging ayam, harga telur lebih dahulu mengalami kenaikan.

Saat ini harga telur di Pasar Rangkasbitung yang awalnya Rp 26.000 per kilogram, saat ini naik Rp 30.000 per kilogramnya.

"Sama halnya dengan telur juga sama mengalami kenaikan, bahkan telur lebih dulu naik di awal bulan Agustus," katanya.

Baca juga: Harga Telur di Atas Rp 30 Ribu, Mendag Sebut Gegara Bansos Kemensos, Kok Bisa?

Terkait penyebab harga telur naik, Randi menyampaikan disebabkan karena biaya ongkos dan pasokan yang kurang.

Selain rencana kenaikan BBM juga, akan mempengaruhi dan memicu bahan pokok lainnya ikut naik.

"Pembeli juga banyak komplain ke saya, apalagi rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, maka biaya ongkos akan naik dan harga kebutuhan pokok juga akan terpengaruh serta mengalami kenaikan," ucapnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved