Aksi Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Serang Blokade Jalan hingga Bakar Ban
Aksi tolak kenaikan BBM oleh mahasiswa Serang berujung blokade jalan dan bakar ban di depan kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Penulis: mildaniati | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Aksi tolak kenaikan BBM oleh mahasiswa Serang berujung blokade jalan dan bakar ban di depan kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Kamis (8/9/2022) malam.
Pemantauan TribunBanten.com di lokasi, para mahasiswa memblokade jalan Jenderal Sudirman, Kota Serang.
Aksi blokade jalan dibarengi dengan pembakaran ban bekas oleh ratusan mahasiswa sembari mengibarkan bendera organisasi hingga pukul 18.30 WIB.
Baca juga: Rektor UIN SMH Banten Bubarkan Aksi Demo Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM
Massa aksi tolak kenaikan BBM terdiri dari aliansi mahasiswa, pelajar, buruh dan masyarakat.
Sampai Pukul 18.26 WIB, masa aksi masih memblokir jalan jendral Sudirman.
Presiden Mahasiswa Untirta, Ryco Hermawan menjelaskan ada 12 tuntutan dari masa aksi.
Tuntutsn itu di antaranya tolak kenaikan BBM, turunkan harga pokok dan pangan.
Berantas mafia penimbunan BBM bersubsidi, cabut UU Omnibus Law Cipta Kerja beserta peraturan pemerintah turunannya.
Tolak politik upah murah dan mewujudkan industrialisasi nasional dan performa agraria sejati.
Lawan budaya feodal dan patriarki.
Tolak RKUHP, RUU sisdiknas dan wujudkan pendidikan gratis ilmiah, demokratis serta mengabdi kepada rakyat.
Hentikan represivitas kriminalisasi dan kepada gerakan rakyat.
Setop perang invasi imperialis Rusia-Ukraina.
Cabut undang-undang ITE yang mengancam kebebasan model ekspresi digital.
Baca juga: Pemerintah Naikan Harga BBM Bersubsidi, Kapolda Banten Ajak Ngopi Ratusan Driver Ojol se-Banten
Tolak pertemuan G-20 di Indonesia.
Kata Ryco, pihaknya akan memobolisasi masa lebih besar jika pemerintah tidak menurunkan harga BBM.
"Akan ada gerakan lanjutan dan akan konsolidasikan mahasiswa lebih banyak lagi kalo BBM tidak diturunoan," jelasnya.
"Massa aksi terdiri dari buruh, pelajar, organisasi internal, eksternal, Aliansi organisasi dan gerakan pemuda," tegasnya.