BMI Banten Catat Ada 15 Kasus TKI di Tahun 2022, Satu Orang Dijual ke Suriah
Garda Buruh Migran Indonesia atau BMI Banten mencatat ada 15 kasus yang menimpa pekerja migran Indonesia atau PMI sepanjang tahun 2022.
Penulis: mildaniati | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Garda Buruh Migran Indonesia atau BMI Banten mencatat ada 15 kasus yang menimpa pekerja migran Indonesia atau PMI sepanjang tahun 2022.
Dari total 15 kasus PMI terdapat satu pekerja migran asal Kronjo Kabupaten Tangerang, yang semula ditempatkan di Abu Dhabi, kini dijual ke Suriah.
"Baru-baru ini ada kasus yang di Kronjo ditempatkan di Abu Dhabi dan dijual ke Suriah," kata Sekjen Garda BMI Banten Nafish Salim kepada TribunBanten.com melalui telefon, Jumat (9/9/2022).
Baca juga: 2 TKI di Malaysia Diproses Hukum Gegara Racuni Merpati, Terancam Penjara dan Denda Rp 300 Juta
Dalam penanganan kasus tersebut, Nafish mengungkapkan jika pihak sponsor PMI lepas tangan.
"Pihak sponsor tidak bertanggung jawab," terangnya.
Selain itu, keluarga PMI mendapatkan intimidasi dari pihak sponsor.
"Ada intimidasi dari sponsor pada pihak keluarga," jelasnya.
Keluarga korban melaporkan hal itu pada BMI Banten agar TKI yang bersangkutan dapat dipulangkan ke Indonesia.
"Suriah adalah negara konflik, kejadiannya baru kemaren-kemaren, itu baru ada kabarnya," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jendral (Sekjen) Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Banten menerima laporan Ratih seorang TKW yang bekerja di Arab Saudi dan mendapat penyiksaan dari kedua anak majikannya.
BMI Banten, sudah mengusahakan untuk pulangkan Ratih akhir September.
Ratih adalah TKW Kampung Ketileng, Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
Videonya viral usai meminta pulang lantaran selalu mendapatkan siksaan oleh kedua anak majikannya di Arab Saudi.
Baca juga: Cerita Dian TKW Asal Indonesia, Diiming-imingi Duit Rp5 Juta untuk Layani Kakak Majikannya di Taiwan
Sekjen Garuda BMI Banten, Nafish Salim menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pengawalan agar Ratih segera dapat pulang ke Indonesia dan berkumpul bersama keluarga.
"Kami akan memulangkan sekitar akhir bulan dan paling lambat bulan depan," ujarnya pada TribunBanten.com saat dikonfirmasi melalui telefon, Selasa (7/9/2022).