MENOHOK, Tina Toon Sindir Keras Anies Baswedan 'Kebijakan yang Dibuat Merepotkan Warga'
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikritik oleh anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Tina Toon.
TRIBUNBANTEN.COM - Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan terus dikritik habis-habisan menjelang habisnya masa jabatannya.
Kini kritikan keapda Anies Baswedan datang dari anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P Agustina Hermanto atau Tina Toon.
Tina Toon mengkritik soal pergantian nama jalan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Demokrat Endus Ada Genderuwo Coba Jegal Anies Baswedan Jadi Capres 2024
"Jadi kalau bisa ya, kalau kita sih prinsipnya kalau dari warga mayoritas menolak, terus tolong dibatalkan. Jadi tidak merepotkan untuk kedepannya," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (17/9/2022).
Politisi PDI-Perjuangan ini pun menyinggung masa jabatan Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Ariza jelang yang bakal berakhir pada 16 Oktober mendatang.
Eloknya, kata dia, Anies dan Ariza memanfaatkan hari-hari diakhir masa jabatannya untuk berpihak kepada warga.
Satu diantara caranya yakni dengan mendengar aspirasi warga terkait penolakan pergantian nama jalan.
"Tiba-tiba bukannya diperbaiki, bukannya ditagih fasus-fasusnya tapi malah diganti nama jalannya. Jadi ya sampai sekarang sih masih dalam tahap mengawal begitu ya, mudah-mudahan dari Pemprov dan aku berharap banget dari Gubernur, Wakil Gubernur, dan Pemprov yang masa jabatannya tinggal satu bulan ini betul-betul bisa memberikan keberpihakan kepada masyarakat, dan mendengarkan keluhan, serta aspirasi masyarakat untuk satu kebijakan ini," lanjutnya.
Warga menolak pergantian nama jalan
Rencana pergantian nama jalan di Jakarta kembali menimbulkan polemik.
Baca juga: Kelakar Demokrat: Ada Genderuwo yang Ingin Jegal Anies Jadi Capres di Pilpres 2024
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P Agustina Hermanto atau Tina Toon mengungkapkan sudah mendapatkan kabar dari warga perihal rencana Pemprov DKI Jakarta mengganti sejumlah nama ruas jalan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Sayangnya, rencana tersebut justru ditolak oleh mayoritas warga setempat.
"Jadi sebenarnya kalau tahu itu, tahunya dari warga justru. Taunya dari DM, call center pada heboh. Jadi awalnya itu, jadi surat sudah dari 11 Agustus, hari Minggu loh ya, terus baru tahunya di hari Selasa kemarin, pada saat mau sosialisasi warga juga pada selesai sesi juga menanyakan di situ sekalian kan menanyakan pendapat ternyata mayoritas menolak yang di DM, call center dan lain-lain," ucapnya, Kamis (15/9/2022).
Baca juga: Anies Baswedan Nyatakan Siap Maju ke Laga Pilpres 2024, Ini Reaksi PKS dan Prediksi Pengamat
Tiap aduan warga yang masuk, diakui Politisi PDI-Perjuangan ini hampir sama.
Rata-rata dari warga yang menolak menanyakan urgensi pergantian nama tersebut serta menyarankan agar jalan yang rusak diperbaiki, bukan dilakukan pergantian nama.