TOLONG! Belasan Rumah Tidak Layak Huni di Serang Belum Juga Dibangun Sejak Dibongkar, Warga Ngungsi
Pembangunan belasan rumah warga penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni di Desa Junti, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang tersendat.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Belasan rumah warga kurang mampu penerima bantuan rumah tidak layak huni di Desa Junti, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang telah dibongkar.
Namun hingga kini, sejak 3 minggu dibongkar, pembangunan rumah Rutilahu yang baru tak kunjung dilakukan.
Bangunan 18 rumah warga kini tampak rata dengan tanah.
Akibatnya, para warga penerima bantuan ini terpaksa harus hidup terlunta-lunta dan menumpang ke sana ke sini.
Camat Jawilan Deni Firdaus mengatakan, pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) ini dibangun oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Serang.
Menurutnya, penundaan proses pembangunan dari tiga minggu lalu karena adanya kendala di pihak ketiga, karena harus adanya penyesuaian harga.
"Sempat adanya kenaikan harga akibatnya harus adanya penyesuaian harga terlebih dahulu, dan akibatnya jadi tertunda," katanya dilokasi, Kamis (22/9/2022).
Deni juga mengatakan, pembangunan hanya tinggal menunggu prosesnya saja, karena sekarang sudah ada materialnya yang sudah dikirim ke lapangan.
Selain itu, Deni mengatakan, sebelum melakukan pembongkaran, pihaknya juga sudah mencarikan solusi tempat tinggal sementara sampai proses pembangunan selesai.
Hal ini dilakukan tidak serta-merta dan membiarkan warganya terlunta-lunta.
"Sebelum dibongkar kita mencarikan solusi dulu, nantinya mereka akan ditempatkan sementara kemana. Dan memang solusinya di rumah tetangga atau sodaranya dulu," katanya.
Sementara itu, Perangkat Desa Junti Aceng mengatakan, untuk intruksi pembongkaran langsung dari Perkim Kabupaten Serang.
Hanya saja pada saat proses akan pembangunan sempat tersendat di pihak ketiga, atau pihak matrial penyedian bahan bangunan yang harus melakukan penyesuaian harga.
Pihak Desa sudah memanggil warga penerima program Rutilahu, untuk memberikan penjelasan prihal keterlambatan material bangunan.