UPDATE Ratih TKW Asal Serang yang Disiksa Majikan, Dijanjikan Pulang Pertengahan Oktober 2022
Ratih, TKW asal Serang, yang diduga mengalami penyiksaan di Arab Saudi akan pulang pada akhir Oktober 2022.
Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Ratih, TKW asal Serang, yang diduga mengalami penyiksaan di Arab Saudi akan pulang pada akhir Oktober 2022.
Pihak sponsor penyalur TKW asal Serang itu menjanjikan Ratih akan pulang pada 25 Oktober 2022.
"Ya, akhir bulan ini paling lambat pulang tanggal 25 Oktober," ujar Sekjen Garuda Buruh Migran Indonesia (BMI) Banten Nafish Salim, kepada TribunBanten.com melalui pesan instan, Minggu (25/9/2022).
Baca juga: Termasuk Banten, Ikatan Alumni UIN Hadir di 5 Wilayah di Indonesia
Kepulangan Ratih dari Arab Saudi sudah dijanjikan olej pihak sponsor yang mengurus keberangkatan dan kepulangan Ratih.
"Itu janji sponsor," terangnya.
Ratih adalah TKW asal Kampung Ketileng, Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
Videonya viral meminta pulang lantaran selalu mendapatkan siksaan oleh kedua anak majikannya di Arab Saudi.
Sekjen Garuda BMI Banten, Nafish Salim menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pengawalan agar Ratih segera dapat pulang ke Indonesia dan berkumpul bersama keluarga.
Diberitakan sebelumnya, kata Hafish, Ratih disiksa oleh kedua anak majikannya di Riyadh Arab Saudi.
Kedua anak majikannya berusia 8 tan 12 tahun.
Siksaan yang dialami Ratih sudah berlangsung sejak bulan Mei 2022.
Dampak dari siksaan oleh kedua anak majikannya, jari kuku ratih terlepas serta beberapa luka lebam di tubuhnya.
Bahkan, satu bulan gaji Ratih belum dibayarkan oleh pihak majikan.
Tidak hanya itu, Ratih juga jarang diberikan makan.
Baca juga: Sejumlah Kendaraan di Serang Terjaring Razia, PJ Gubernur Banten Minta OPD Taat Bayar Pajak
"Kronologinya dia disika oleh anak majikannya sampai jari kaki kukunya copot, ada bekas luka lebam, kedua gaji satu bulan belum dibayarkan dan jarang dikasih makan," terangnya.
Sari keterangan yang diperolehnya dari Ratih, Hafish mengungkapkan jika siksaan yang diterima Ratih dari kedua anak majikannya dilakukan tanpa sebab.
"tidak ada kesalahan, anak majikannya memukul usia 8 tahun dan 12 tahun," ucapnya.
Majikan Ratih tidak membiarkannya kembali ke Indonesia dan mencegahnya untuk pulang.
"Majikan tidak mengijinkan dan mencegah ratih pulang," terangnya.
Pihak BMI akan mengupayakan kepulangan Ratih, pihaknya juga sering koordinasi dengan pihak sponsor agar Ratih dipulangkan.
Baca juga: Banten Jadi Provinsi Paling Tidak Bahagia se-Indonesia Versi BPS, PJ Gubernur: Itu Data 2021
"Penyiksaan pada Ratih dilakukan sejak bulan Mei sampai September," paparnya.
Lanjut Hafish, bahkan telefon genggam Ratih hendak dirampas oleh majikannya.
"Hp nya mau dirampas oleh majikannya, Ratih bisa komunikasi tapi jarang pegang hp karena wifi tidak difasilitasi, kadang saja berkabar ke keluarga, dia sulit untuk berkomunikasi karena diputus wifinya," terang Hafish.
Dikatakannya, Ratih mulai bekerja ke Arab Saudi sejak September 2021.
Pemberangkatan Ratih ke Arab Saudi bukan melalui PT resmi, melainkan secara perorangan atau dianggapnya ilegal karena menggunakan visa ziarah.
Sedangkan visa ziarah hanya berlaku sampai 3 bulan, namun sejauh ini Ratih hampir 8 bulan di Arab Saudi.
"Dia berangkat bukan lewat PT tapi perorangan dan ilegal pakai visa ziarah, tetap tinggal bersama majikannya, sponsor sudah berjanji mengupayakan untuk memulangkan, insya allah akhir bulan selesai," jelasnya.
Adapun kontrak kerja Ratih di Arab Saudi berlangsug selama 2 tahun dimulai sejak September 2021.
Belum sempat 1 tahun, Ratih sudah menerima perlakuan kurang menyenangkan.
"Kontraknya 2 tahun dan ini baru 8 bulan, dia pake visa ziarah batasnya 3 bulan, setelah itu habis visanya," terangnya.
Hafish juga menambahkan jika pihak BP2MI sedang menangani kasus Ratih.
Baca juga: Wisata Banten: 6 Rekomendasi Tempat Wisata Keren di Lebak dan Pandeglang Favorit Traveler
"BP2MI sedang tangani ini juga untuk membantu kepulangan Ratih," ucapnya.
Saat ini, usia Ratih 32 tahun, dia adalah janda dengan dua anak berusia 4 dan 7 tahun yang diasuh oleh kedua orangtuanya.
Semenjak bercerai dengan suaminya asal Bojonegara, Ratih pergi ke Arab Saudi