Maulid Nabi Muhammad Sudah Dekat, Perajin Hiasan Panjang Mulud di Kota Serang Kebanjiran Pesanan

Kota Serang Provinsi Banten memiliki tradisi yang menjadi khazanah kebudayaan Islam yang terus dijaga, Salah satunya adalah tradisi Panjang Mulud.

Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Siti Nurul Hamidah
Pernak-pernik hiasan Tradisi Panjang Mulud banyak dijumpai di Kota Serang Provinsi Banten, saat menjelang memasuki bulan kelahiran Nabi Muhammad Sholallahu'alaihiwasalam. 

Wartawan TribunBanten.com/Siti Nurul Hamidah

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kota Serang Provinsi Banten memiliki tradisi yang menjadi khazanah kebudayaan Islam yang terus dijaga.

Salah satunya adalah tradisi Panjang Mulud, yang biasa dilakukan pada Maulid Nabi Muhammad Sholallahu'alaihiwasalam.

Tradisi Panjang Mulud adalah arak-arakan panjang yang dilakukan masyarakat, berupa hiasan telur, hiasan panjang yang besar atau kecil, dan berbagai pernak-perniknya.

Baca juga: Jelang Maulid Nabi, Perajin Hiasan Panjang Mulud di Kota Serang Kebanjiran Order

Hal itu dilakukan dalam memeriahkan bulan kelahiran Nabi Muhammad Sholallahu'alaihiwasalam, yaitu bulan Robiul Awal atau yang sering sebagai Bulan Maulid dalam kalender Hijriyah.

Panjang Mulud terdiri dari dua kata yaitu panjang dan mulud.

Kata panjang diartikan sebagai sebuah dekorasi atau hiasan dalam bahasa sansekerta.

Panjang pada tradisi panjang mulud adalah kayu dan bambu, yang dibentuk dengan berbagai macam bentuk seperti perahu Minang, menara Banten, perahu boat dan berbagai bentuk lainnya, yang kemudian dihias dengan kertas kado bermotif dan metalik.

Adapun kata mulud merujuk pada bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw (Maulid Nabi).

Masyarakat Serang Raya saat ini akan menyambut Maulid Nabi Muhammad Saw pada 7 Oktober mendatang.

Sejumlah pedagang dan pengrajin pernak pernik panjang mulud sudah kebanjiran pesanan.

Sobri (39), seorang pengrajin panjang mulud menyebutkan, bahwa saat ini pembeli panjang sudah mulai berdatangan.

“Sekarang sudah membuat ratusan panjang, pembeli juga sudah mulai berdatangan,” kata Sobri kepada TribunBanten.com saat ditemui di warung dagangannya di Cinanggung, pertigaan belokan Pasar Rau, Rabu (28/9/2022).

“Apalagi jika mendekati hari Maulid Nabi, sehari bisa lebih 200 panjang yang terjual,” sambungnya.

Sobri mengungkapkan, walaupun Maulid Nabi jatuh pada Oktober mendatang, namun sudah dari bulan September panjang akan dibeli masyarakat.

“Untuk panjang dari bulan September akhir seperti ini sudah banyak yang beli," katanya.

"Bahkan jika untuk pesanan dengan berbagai bentuk, itu harus dari jauh-jauh hari karena menghitung proses pengerjaannya”, jelas Sobri.

Harga panjang yang dijual Sobri dari mulai Rp 70.000 dengan ukuran yang kecil, atau dengan bentuk yang sederhana, hingga yang termahal dengan ukuran panjang yang besar dihargai Rp 1.500.000

“Untuk yang ukuran besar sekali sampai Rp. 1.500.000, biasanya jika ada yang pesan, butuh proses pengerjaan dengan waktu yang lama,” ungkap Sobri.

Baca juga: Meriahnya Tradisi Panjang Mulud Warga Kota Serang, Menyambut Kelahiran Nabi Muhammad SAW

“Alhamdulillah rezeki mah ada saja, banyak yang pesan,” ungkapnya lagi

Hiasan dan dekorasi untuk tradisi panjang mulud ini, hanya akan ditemui menjelang perayaan Maulid Nabi Muhammad di Kota Serang.

Jauh-jauh hari sebelum perayaan panjang mulud, pengrajin panjang sudah kebanjiran orderan dan laris manis dipesan banyak orang.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved