Objek Wisata Camping di Bukit Warungwangi Resmi Ditutup Pemerintah
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Serang telah resmi menutup objek wisata camping di Bukita Waruwangi pada 28 September 2022.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Serang telah resmi menutup objek wisata camping di Bukit Waruwangi pada 28 September 2022.
Penutupan objek wisata camping tersebut atas atensi dari Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Pendopo Bupati Serang, pada Selasa (27/9/2022).
Kebijakan itu diambil setelah adanya peristiwa sepasang muda mudi tersambar petir di dalam tenda, saat sedang melakukan camping di Bukit Waruwangi.
Kasat Pol PP Kabupaten Serang Ajat Suderajat mengatakan bahwa, pihaknya telah menindak lanjuti pembahasan hasil rapat Forkopimda.
"Saya telah menyambungkan atensi ini kepada pihak pengelola dan pihak pengelola koferatif," katanya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (1/10/2022).
Selain itu, kata Ajat, ada beberapa hal yang harus dilengkapi oleh pengelola berkaitan dengan keamanan, kenyamanan dan keselamatan wisata perkemahan tersebut.
"Oprasional perkemahan telah dihentikan mulai per tanggal 28 September 2022, karena di sini kita melihat dari resiko wisata itu sendiri," katanya.
Selain itu, penutupan objek wisata camping di Bukit Waruwangi ini ditandai oleh tanda tangan surat penyataan, antara pihak Satpo PP dan pengelola wisata.

Sebelumnya, Bupati Serang Ratu Tatu Casanah mengaku, mendapat banyak laporan dari masyarakat dan para ulama setempat, terkait adanya penyalahgunaan perkemahan di wisata Bukit Waruwangi tersebut.
"Waruwangi tutup saja kalau perlu ada surat dari Pemda tidak ada camping, karena waktu itu saya mendapat keluhan dari ulama di sana banyak temuan alat konstrosepsi setiap pagi," katanya.
Namun, untuk dasar penutupan itu, kata Tatu, tentunya akan melihat dari perizinan wisata yang dikantongi oleh pengelola Bukit Waruwangi.
“Kita akan lihat apakah perkemahan ini masuk ke izin yang mereka dapat atau tidak,” katanya.
Karena dalam hal ini, pihaknya tidak ingin ada tempat wisata yang mendukung ke arah perbuatan asusila.
Kendati demikian, pihaknya akan terlebih dahulu melihat regulasi untuk menutup perkemahan tersebut.