Kronologi Pelajar SMK Fathillah 1 Kota Cilegon Tertabrak dan Terseret Kereta Api hingga 100 Meter

Nasib pilu dialami oleh seorang pelajar SMK Fatahillah 1 Kota Cilegon bernama Muhammad Haikal Kurniawan (15). Ia tewas tertabrak kereta api.

Penulis: Sopian Sauri | Editor: Ahmad Haris
sopian sauri
MHK, pelajar di Cilegon, tertabrak kereta api lokal saat menyebrangi rel kereta di Lingkungan Kubang Sepat, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (11/10/2022) sekitar pukul 09.05 WIB. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Sopian Sauri

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Nasib pilu dialami oleh seorang pelajar SMK Fatahillah 1 Kota Cilegon bernama Muhammad Haikal Kurniawan (15).

Warga Lingkungan Lijajar, Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan itu tertabrak kereta api, saat hendak masuk sekolah.

Peristiwa itu terjadi sekitar pulul 09.05 WIB, tepat di depan sekolah yang berada di Lingkungan Kubang Sepat, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

Baca juga: Dengarkan Musik Via Headset, Pelajar di Cilegon Tertabrak Kereta Api Rangkasbitung-Merak

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBanten.com, insiden itu terjadi saat MHK hendak melintasi rel kereta, dengan mengendarai sepeda motor Scopy nopol A 3558 SO.

Ketika mengendari sepeda motor, MHK menggunakan headset. 

Pada saat hendak menyeberang, petugas keamanan sekolah dan warga sekitar sempat meneriaki pelajar tersebut.

Namun kerena tidak terdengar, pelajar terebut berakhir tertabrak Kereta dari arah Rangkasbitung menuju Merak, hingga terseret sekitar 100 meter.

Petugas keamanan SMK Fatahillah, Ahmad Royani mengatakan, kejadian ini baru pertama kalinya, tidak terduga, saat pelajar hendak menyebrang, kereta sudah dekat.

"Saya sudah teriak, anak itu (korban,-red) masuk posisi benar-benar samping pojok, akhirnya tertabrak," ucapnya.

Biasanya, lanjut Royani, pelajar masuk jam 07.00 WIB, namun Haikal datang sekitar pukul 09.05 WIB.

"Karena emang posisi udah masuk tidak tahu telat, apakah mau ada perlu saya kurang tahu, tapi umumnya kalau jam masuk sekolah 07.00 teng masuk," papar Royani.

Ia mengaku, biasanya dirinya selalu standbay ketika anak-anak pelajar hendak masuk sekolah.

"Langsung ke depan saya pantau, karena saya punya jadwal kereta, biasanya hal itu enggak terjadi selama saya 20 tahun kerja di sini," ucapnya.

Sementara, Yudi warga sekitar mengatakan, pada saat kejadian, dirinya melihat langsung sempat teriak stop kepada korban, karena kereta sangat dekat.

Namun korban tetap menyebrang dan tertabrak.

Ia juga mengatakan, korban tersebut tidak memperhatikan lintasan kereta api.

"Saya bilang stop tahan, tahan, eh dia tetap bablas, dan tertabrak saya tidak melihat lagi takut," ujarnya.

Kasat Pantas Polres Cilegon, AKP Yusuf Dwi Admodjo membenarkan peristiwa tersebut.

Korban tertabrak kereta mengendarai motor menggunakan headset, dan tidak mendengarkan teriakan petugas dan warga.

"Tidak mendengar teriakan dari security dan tetap melaju sehingga tertabrak kereta api KA-424 Jurusan Rangkas-Merak," ungkapnya.

Sehingga, lanjutnya, korban terpental hingga 120 meter. Korban langsung meninggal dunia di TKP.

"Akibat dari kejadian tersebut korban mengalami luka-luka dan meninggal dunia di tempat kejadian," katanya.

Pasca kejadian, petugas langsung membawa korban ke RSKM Cilegon.

Kasus laka kereta tersebut kemudian ditangani lebih lanjut Satreskrim Polres Cilegon.

Pantauan TribunBanten.com di lokasi, lintasan rel kereta tersebut memang di depan sekolah setelah palang gerbang Sekolah SMK Fatahillah 1 Kota Cilegon, yang tidak jauh dari jalan raya Cilegon-Anyer.

Baca juga: Terjadi Lagi Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api: KA Vs Minibus di Kediri, Seorang Penumpang Tewas

Lintasan rel kereta api tersebut merupakan salah satu objek yang biasa dilewati para pelajar, untuk masuk sekolah.

Jaraknya kurang lebih 5 meter dari gerbang sekolah.

Pelintasan itu tanpa palang pintu, di mana setiap pelajar yang menyebarang harus waspada. 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved