PDIP Usulkan Sistem Pileg Tertutup dan Pilkada Asimetris, Ini Maksud dan Tujuannya
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusulkan dua sistem kepemiluan di antaranya Pileg Tertutup dan Pilkada Asimetris.
TRIBUNBANTEN.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusulkan dua sistem kepemiluan.
Dua sistem kepemiluan yang diusulkan PDIP yakni Pileg Tertutup dan Pilkada Asimetris.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, perubahan itu menyasar pada mekanisme Pilkada Asimetris.
"Kalau Pilkada Asimetris memang sangat penting," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Kata Sekjen PDIP "Biru" Lepas dari Jokowi karena Usung Anies, Nasdem: Hasto Ngomong Apa Saja Silakan
Hasto menjelaskan, penerapan Pilkada Asimetris bisa dilaksanakan berdasarkan indeks demografi dan kohesivitas sosial.
Akan tetapi, lanjut Hasto, Pilkada secara langsung bisa tetap digelar di wilayah yang baik iklim demokrasinya.
Sementara itu, Pilkada Asimetris dapat diterapkan di wilayah tertentu misalnya wilayah-wilayah perbatasan dan wilayah dengan tingkat kerawanan konflik tinggi.
"Jadi kayak Surabaya, itu bisa (Pilkada langsung), Semarang itu bisa. Tapi, kalau daerah-daerah perbatasan, Batam itu bahaya karena ada kepentingan asing di sana, gitu," ujar Hasto.
Namun, Hasto berpendapat perlu dilakukan kajian-kajian terkait perubahan sistem kepemiluan di masa mendatang.
"Wilayah-wilayah yang punya konflik apakah harus demokrasi langsung? Nah, ini nanti jadi bagian dari linked-nya terhadap reformasi sistem hukum," kata Hasto.
Sekadar informasi, Pilkada asimetris adalah sistem yang memungkinkan adanya perbedaan pelaksanaan mekanisme Pilkada antardaerah.
Sistem ini membuka ruang bagi daerah untuk menggelar pemilihan secara langsung oleh masyarakat.
Tetapi, ada juga yang dipilih lewat DPRD. Sebelumnya, Hasto mengungkapkan bahwa PDI-P mengusulkan Pemilihan Legislatif (Pileg) dengan sistem proporsional tertutup.
Hasto menyatakan hal itu di hadapan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam acara focus group discussion yang diselenggarakan PDI-P bertema reformasi sistem hukum, Kamis.
"Instrumennya, Prof. Mahfud, yang kita sempurnakan. Misalnya, seluruh calon-calon anggota legislatif yang bisa dicalonkan oleh partai politik yang dinyatakan reliable," kata Hasto.
Baca juga: PDIP Pede Suara Anies Baswedan di Jateng Tenggelam, Bambang Pacul: Saya Jamin