Simulasi Gempa Bumi 8,7 Skala Richter, Warga Lebak Gede Kota Cilegon Berhamburan Keluar Rumah
Ratusan warga Kelurahan Lebak Gede, Pulomerak, Kota Cilegon berhamburan keluar rumah saat simulasi gempa bumi 8,7 skala richter yang timbulkan tsunami
Penulis: Sopian Sauri | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Sopian Sauri
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Ratusan warga Kelurahan Lebak Gede, Pulomerak, Kota Cilegon berhamburan keluar rumah saat simulasi gempa bumi 8,7 skala richter di wilayah Banten, yang menimbulkan tsunami.
Pantauan TribunBanten.com di lokasi simulasi terjadinya gempa, di Kelurahan Lebak Gede sekitar pukul 14.00 WIB, warga yang tinggal tidak jauh di pesisir Pantai Merak itu beteriak kencang sambil berhamburan keluar dari rumah masing-masing.
Tidak hanya itu, warga yang sedang berada di sekolahan pun keluar, dan berlari dengan memegang erat anak-anaknya.
Baca juga: BMKG Kelas 1 Tangerang Latih Peserta Sekolah Lapang Geofisika Soal Simulasi Gempa Bumi dan Tsunami
Simulasi gempa bumi berkekuatan 8,7 Skala Litcher yang berpotensi tsunami itu disekenariokan oleh BPBD Kota Cilegon.
Simulasi bencana gempa bumi tersebut bertujuan, guna memberikan pemahaman dan prosedur keselamatan diri bilamana terjadi bencana gempa bumi.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Cilegon Faturohman mengatakan, kegiatan simulasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, untuk menyelamatkan diri tanpa adanya bantuan petugas.
Tentunya hal ini dilakukan guna melatih kesiapsiagaan masyarakat, dalam menghadapi bencana.
“Yang kita target pada gladi ini adalah kapasitas masyarakat dalam kesiapsiagaan bencananya, sebelum ada petugas datang, belum ada stakeholder datang, tapi masyarakat sudah mandiri melakukan evakuasi pada saat gempa,” ujar Faturohman, kepada awak media di lokasi simulasi di Kelurahan Lebak Gede, Jumat (21/10/2022).
Ia mengatakan, yang terlibat dalam pelaksanaan simulasi ini sebanyak 250 warga.
Kegiatan ini dimulai sejak hari Kamis 20 Oktober 2022, dimulai dengan pemberian materi terhadap warga.
"Yang dilakukan oleh Basarnas, PMI dan Forum resiko penanggulangan bencana Kota Cilegon, dan hari ini kita melakukan simulasinya, latihan yang kemarin kita teorikan," ucapanya.
Ditanya soal imbas gempa bumi dan memicu bencana gagal industri, Faturohman menyatakan, masyarakat hanya diberikan pengetahuan soal penyelamatan diri dari gemgpa bumi, yang berpotensi tsunami.
Menurutnya, industri juga telah mempersiapkan skenario penanganan, ketika peristiwa terburuk terjadi.
“Skenario kali ini gagal industri hanya sebagai pengetahuan saja, karena dari perusahaan juga kemarin melakukan itu, maka kita sekarang simulasi gempa dengan ancaman tsunami saja,” jelasnya.
Baca juga: Gempa Bumi dan Banjir Terjadi di Lebak, Bupati Iti Octavia: Kita Perlu Waspada
