Ketua KPK Firli Bahuri Datangi Tersangka Lukas Enembe & Jabat Tangannya, Eks Penyidik: Tidak Bagus!

Eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap mengkritisi pertemuan antara Ketua KPK Firli Bahuri dan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Editor: Ahmad Haris
Istimewa via Tribunnews.com
Ketua KPK Firli Bahuri saat berada di kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe, Jayapura, Papua, Kamis (3/11/2022). Firli nampak sedang berjabat tangan dengan Lukas. 

TRIBUNBANTEN.COM - Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap mengkritisi pertemuan antara Ketua KPK Firli Bahuri dan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Menurut Yudi, hal tersebut belum pernah dilakukan oleh Ketua-ketua KPK yang dulu, yaitu yang menemui tersangka di rumah pribadinya.

Seperti diketahui, Lukas Enembe adalah tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi, terkait pekerjaan atau proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Papua.

Baca juga: Firli Bahuri Jabat Tangan Lukas Enembe, KPK Lembek ke Tersangka Gratifikasi Gubernur Papua?

Yudi menuturkan, pertemuan antara Firli Bahuri dan Lukas Enembe bisa dipersepsikan sebagai keadaan mengistimewakan pihak yang tengah terjerat kasus hukum.

"Menurut saya, tidak perlulah Ketua KPK datang ke sana," kata Yudi dalam pesan tertulis, Kamis (3/11/2022).

"Selain tidak bagus di mata publik karena belum pernah dilakukan Ketua KPK sebelumnya, mendatangi tersangka nanti bisa dipersepsikan ada keistimewaan."

"Ini tentu akan jadi preseden tersangka lain akan meminta hal yang sama, didatangi ketua," lanjutnya.

Yudi juga mengatakan, seharusnya pihak KPK cukup diwakili oleh tim penyidik saja.

Apabila diperlukan atasan, cukup didampingi Direktur Penyidikan.

"Biarkan saja penyidik yang melakukan tugasnya, jika pun didampingi atasan cukuplah level direktur penyidikan saja, apa lagi kegiatan yang dilaksanakan yaitu pemeriksaan second opinion dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) terkait kesehatan Gubernur Papua," katanya.

Berdasarkan pengalamannya sebagai penyidik, diceritakan Yudi, saat melakukan kegiatan second opinion dengan tersangka yang sakit, cukup penyidik bersama IDI.

Sementara pimpinan cukup melakukan monitoring, kemudian memutuskan bagaimana kelanjutan proses penyidikan berdasarkan hasil IDI.

"Mengapa orang berbohong di hadapan penegak hukum? Alasannya antara lain untuk menyembunyikan fakta sebenarnya, agar tidak ikut terseret kasus, takut terhadap orang jika keterangannya jujur, melindungi orang lain dan ingin mengalihkan perhatian penegak hukum yang ingin mengungkap kasus," kata Yudi.

Diketahui, Firli Bahuri ikut dalam rombongan tim penyidik dan tim independen IDI ke kediaman Lukas Enembe di Distrik Koya, Jayapura, Papua, Kamis (3/11/2022) hari ini. Tujuan kedatangan KPK adalah untuk mengecek kondisi kesehatan Lukas.

Dari foto yang diterima Tribunnews.com, Kamis (3/11/2022), nampak Firli Bahuri tengah berjabat tangan dengan Lukas Enembe.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved