Tips Kesehatan
Waspada! Ini 8 Penyebab Batut Kering pada Anak, Diabikan Buah Hati Jadi Celaka
Simak delapan penyebab batuk kering pada anak yang tidka boleh diabaikan oleh orangtua.
TRIBUNBANTEN.COM - Simak delapan penyebab batuk kering pada anak yang tidka boleh diabaikan oleh orangtua.
Batuk kering merupakan hal yang lumrah bagi setiap orang, terkhusus untuk anak-anak.
Namun, sebagai orangtua harus paham untuk membedakan batuk yang bisa berakibat fatal pada anak atau tidak.
Anak-anak yang menderita batuk kering, umumnya merasakan beberapa gejala berikut:
Baca juga: Ingin Terhindar dari Kanker, Jauhi Tiga Jenis Makanan Ini, No 2 Popcorn
1. Batuk tanpa dahak
2. Suara batuk yang terkesan lebih keras
3. Sensasi gatal atau menggelitik di tenggorokan
4. Bertahan selama beberapa minggu
Oleh karena itu, orangtua wejib tahu penyebab batuk kering pada anak. Hal itu agar bisa mencari pengobatam yang cocok untuk buah hati.
Melansir Parents, ada sekitar 8 penyebab batuk kering pada anak-anak, yaitu:
Baca juga: Jangan Langsung Dibawa ke Dokter, Ini Pertolongan Pertama saat Anak Demam dan Muntah
1. Refluks asam lambung atau GERD
Saat episode refluks asam lambung, isi lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini mengakibatkan iritasi sehingga terjadilah batuk kering.
Refluks asam lambung kronis atau yang disebut penyakit gastroesophageal reflux (GERD) juga menyebabkan batuk kering terus-menerus pada anak-anak atau bayi.
Anak-anak yang mengidap penyakit GERD juga dapat merasakan gejala lain, termasuk mulas, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, tersedak, sakit perut, bau mulut, dan nyeri dada.
2. Alergi
Alergi terjadi ketika sistem kekebalan anak-anak menganggap zat asing, seperti debu atau bulu hewan peliharaan sebagai ancaman.
Tubuh si kecil lantas merespons dengan memproduksi lebih banyak lendir yang dapat mengalir ke tenggorokan Anda sebagai postnasal drip (lendir ekstra di bagian belakang hidung dan tenggorokan) yang memicu batuk kering.
Selain batuk kering, alergi pada anak-anak juga menimbulkan beragam keluhan lain, termasuk mata merah, gatal-gatal, bersin, telinga tersumbat, hingga sinus.
3. Asma
Asma menyebabkan pembengkakan pada saluran udara ketika adanya pemicu, seperti debu, serbuk sari, atau asap.
Pembengkakan saluran udara akibat asma menyebabkan radang paru-paru dengan gejala seperti batuk kering, sesak napas, mengi, dan dada sesak.
Baca juga: Jangan Asal Ambil Tindakan, Ini Pertolongan Pertama saat Anak Kejang Demam
4. Covid-19
Ada sejumlah gejala Covid-19 yang sudah akrab kita dengar, termasuk batuk kering.
Jika anak Anda mengalami batuk kering disertai demam dan sesak napas, segera lakukan tes antigen atau periksa ke dokter.
Gejala Covid-19 lainnya mungkin termasuk nyeri tubuh, anosmia, pilek, sakit tenggorokan, dan masalah pencernaan.
5. Croup
Croup adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan pada pita suara dan laring.
Infeksi ini paling sering menyerang anak-anak usia 3 bulan hingga 5 tahun dan umumnya terjadi di musim dingin atau penghujan.
Salah satu tanda croup adalah batuk kering dengan suara keras, terjadi berulangkali, dan cenderung memburuk pada malam hari.
6. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (Pilek atau Flu)
Influenza dan flu biasa umumnya ditunjukkan dengan batuk berdahak. Namun, setelah virus mati atau hilang, anak-anak dan orang dewasa dapat mengalami batuk kering yang disebabkan oleh sisa lendir.
Batuk kering ini dapat bertahan dalam beberapa hari hingga berminggu-minggu. Infeksi virus lain yang juga ditandai dengan batuk kering ialah pneumonia dan bronkiolitis.
7. Batuk rejan
Ini merupakan infeksi saluran pernapasan sangat menular yang mudah dicegah dengan vaksin. B
atuk rejan yang sangat berbahaya pada bayi. Selain batuk kering yang terdengar seperti "whoop," ada beberapa gejala lain yaitu pilek, hidung tersumbat, dan bersin.
8. Menelan makanan atau benda berukuran kecil
Seorang anak dapat mengalami batuk kering dan mengi ketika ada penyumbatan di jalan napas.
Jika si kecil masih dapat bernapas dengan baik, coba keluarkan benda atau makanan dengan tepukan di punggung. Apabila benda itu tak kunjung keluar atau dimuntahkan, Anda harus segera membawa si kecil ke rumah sakit.
Kapan perlu ke dokter?
Dalam kebanyakan kasus, batuk kering yang diderita anak-anak balita akan mereda dan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Namun, Anda harus segera mengunjungi dokter spesialis anak, jika batuk berlangsung lebih dari 2 atau 3 minggu. Kondisi itu dapat mengindikasikan kondisi kronis seperti asma atau GERD.
Anda juga dianjurkan segera ke dokter apabila si kecil berada di bawah usia 4 bulan atau memiliki salah satu gejala berikut:
1. Batuk kering yang berubah menjadi batuk berdahak dengan darah atau lendir hijau
2. Batuk mengi yang bisa menandakan bronkiolitis
3. Kesulitan bernapas atau sesak napas
4. Demam tinggi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Penyebab Batuk Kering pada Anak-anak, Pantang Diabaikan"