Selain GoTo, Ini Daftar 6 Perusahaan yang PHK Massal Karyawan di 2022, Ada Shopee & Tencent Holdings
Menjelang akhir tahun 2022, sejumlah perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal karyawannya.
Penulis: Amanda Putri Kirana | Editor: Amanda Putri Kirana
TRIBUNBANTEN.COM - Menjelang akhir tahun 2022, sejumlah perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal karyawannya.
Sederet perusahaan startup di Indonesia pun ikut terseret badai PHK Karyawannya, mulai dari Shopee hingga yang terbaru PT GOTO.
PT GoTo Gojek Tokopedia TBK mengumumkan bahwa pihaknya akan mem-PHK sebanyak 12 persen karyawannya, atau 1.300, pada Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Badai PHK Makin Nyata di Indonesia hingga Akhir 2022, Dipicu Ancaman Resesi Global
Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya efisiensi perusahaan.
Nantinya, setiap karyawan terdampak akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi.
Selain Goto, berikut deretan perusahaan yang mengalami PHK atau PHK masal sejak awal 2022 dikutip TribunBanten.com dari berbagai sumber.
1. Fabelio
Fabelio merupakan perusahaan e-commerce di bidang furniture yang pada Desember 2021 lalu viral lantaran diduga tidak membayar hak karyawan.
Perusahaan ini bahkan dituding menggunakan ormas untuk memaksa karyawannya mengundurkan diri (resign).
Head of Human Capital Management Fabelio Febrian mengaku, Fabelio memang melakukan pengurangan jumlah karyawan sejak awal tahun 2021.
Hal itu, sebagai langkah efisiensi perusahaan yang mengalami kesulitan secara finansial.
Pada periode awal tahun 2021, ada sekitar 20-an karyawannya yang dipecat.
Dikutip dari laman resmi SIPP PN Jakpus, Fabelio telah menyandang status pailit sejak putusan yang diketuk pada 5 Oktober 2022.
2. Tanihub
Startup pertanian Tanihub melakukan PHK karyawan pada Februari 2022.
TaniHub juga menghentikan operasional dua warehouse atau pergudangan yakni di Bandung dan Bali.
PHK terhadap karyawan ini merupakan dampak dari ditutupnya operasional gudang di Bandung dan Bali tersebut.
Senior Corporate Communication Manager TaniHub Group Bhisma Adinaya menjelaskan, perusahaan ingin mempertajam fokus bisnis.
Yakni, dengan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan Business to Business (B2B) seperti hotel, restoran, kafe, modern trade, general trade, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mitra strategis.
Baca juga: Badai PHK Melanda Indonesia, Shopee, Tokocrypto dan Indosat Umumkan Pemangkasan Karyawan
3. LinkAja
TPT Fintek Karya Nusantara (Finarya) alias LinkAja PHK karyawan hingga ratusan orang.
Head of Corporate Secretary Group LinkAja Reka Sadewo mengatakan, kebijakan ini disepakati lantaran perusahaan ingin melakukan reorganisasi SDM.
Dia menuturkan, penyesuaian organisasi SDM ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi SDM tersebut pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan saat ini.
Reka juga menuturkan, penyesuaian yang dilakukan tentunya mempertimbangkan dengan matang kepentingan seluruh stakeholder perusahaan, termasuk para karyawan.
4. Zenius
Tak hanya LinkAja, startup teknologi edukasi Zenius PHK karyawan hingga 25 persen atau lebih dari 200 karyawan.
Hal ini pun dibenarkan oleh manajemen Zenius.
Manajemen Zenius mengatakan, PHK ini dilakukan lantaran perusahaan sedang mengalami kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Ia juga menjelaskan, karyawan yang terkena PHK akan mendapatkan pesangon sesuai dengan Peraturan dan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.
5. Shopee
Perusahaan e-commerce Shopee Indonesia juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas sejumlah karyawannya pada pertengahan bulan September.
Hal tersebut dilakukan sebagai strategi efisiensi perusahaan di tengah persaingan bisnis e-commerce yang ketat.
Dalam keterangan resmi, Shopee Indonesia tidak merinci berapa jumlah karyawan yang terdampak PHK.
Namun, melansir Bloomberg, Shopee Indonesia disebut berencana mem-PHK sekitar 3 persen dari total karyawannya.
Apabila mengacu pada data iPrice, jumlah karyawan Shopee Indonesia di kuartal-I 2022 disebut berada di kisaran 6.200 orang.
Berdasarkan data tersebut, maka jumlah karyawan yang terdampak PHK di Shopee Indonesia berkisar 186 orang.
Perlu dicatat, jumlah ini hanya sekadar dugaan dan asumsi apabila jumlah karyawan per September 2022 ini masih di angka 6.200 orang.

Baca juga: Perusahaan Teknologi Termasuk E-commerce Lakukan PHK, Pemerintah Diminta Turun Tangan: Jangan Diam!
6. PT GoTo Gojek Tokopedia TBK
PT GoTo Gojek Tokopedia TBK mengumumkan bahwa pihaknya akan mem-PHK sebanyak 12 persen karyawannya, atau 1.300, pada Jumat (18/11/2022).
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Manajemen GoTo, hal ini dilakukan karena adanya tantangan makro ekonomi global yang berdampak bagi para pelaku usaha di seluruh dunia.
Manajemen GOTO menyebut pihaknya akan memberikan sejumlah dukungan finansial kepada karyawan yang terkena PHK.
Di antara lain berupa tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu).
Selain itu, GOTO juga akan memberikan konseling sebagai bentuk dukungan pencarian kerja.
Karyawan terdampak berhak memiliki laptop yang saat ini mereka gunakan, mengakses berbagai program pelatihan, serta dapat bergabung ke direktori alumni GOTO.
Tak hanya di Indonesia, badai PHK Karyawan juga terjadi pada raksasa teknologi China Tencent Holdings.
Sebuah sumber mengatakan PHK akan mempengaruhi tiga dari enam bisnis Tencent.
Yang terdiri dari platform video dan berita, departemen hiburan interaktif yang berfokus pada game (IEG) dan grup industri komputasi awan (CSIG).
Dua sumber lainnya mengatakan, beberapa staf di IEG telah diberitahu minggu lalu bahwa mereka akan diberhentikan.
Tencent telah memangkas pekerjanya pada awal tahun ini, bersama raksasa teknologi China Alibaba Group dan perusahaan teknologi yang lebih kecil seperti Xiaohongshu.
Pada Agustus, Tencent mengungkapkan jumlah karyawannya turun menjadi 110.715 pekerja pada akhir Juni dari 116.213 pekerja pada Maret.
Melansir dari Reuters, sektor teknologi China terus merasakan efek dari tindakan keras peraturan dan hambatan dari kebijakan nol-Covid-19 yang telah memperlambat ekonomi.
Diolah dari artikel Tribunnews.com dengan judul Inflasi Dorong Gelombang PHK Massal Pada Ratusan Karyawan Startup di Asia Tenggara dan GoTo Gojek Tokopedia PHK 1.300 Karyawan