Alasan Karyawan Twitter Memilih Keluar dari Perusahaan, Elon Musk: Bekerja Sangat Keras atau Keluar

Perusahaan sosial media Twitter Inc milik Elon Musk atau Bos Tesla, tengah ditempa badai resign dari banyak karyawannya

Penulis: Siti Nurul Hamidah | Editor: Siti Nurul Hamidah
Kolase TribunBanten.com/Forbes.com/Twitter
Perusahaan sosial media Twitter Inc milik Elon Musk atau Bos Tesla, tengah ditempa badai resign dari banyak karyawannya 

Dalam hal ini Elon Musk menuntut  karyawan Twitter untuk bekerja lebih keras dengan durasi jam kerja tambahan (lebih lama) dari sebelumnya.

Baca juga: Tanggapi Permintaan Tolong atas Serangan Rusia, Elon Musk Luncurkan Teknologi Satelit di Ukraina

Sebab Elon Musk sedang gencar-gencarnya membangun Twitter sebagai sosial media terkemuka dari sosial media lain.

Namun sayangnya, keinginan Elon Musk yang menggebu-gebu dengan ultimatumnya tersebut, justru dianggap memberatkan karyawan, sehingga banyak yang memilih keluar dari Twitter.

Hal ini memicu pro dan kontra di kalangan karyawan Twitter.

Sebab sebagaimana diketahui, perusahaan Twitter yang sebelumnya dibangun oleh Jack Dorsey, Evan William, dan Biz Stone ini  tidak membebankan karyawan hingga harus "hardcore" secara (berat).

Pada Kamis waktu setempat, (Indonesia, Jumat 18/11)  juga diberitakan Reuters, Elon Musk sempat mencoba meyakinkan karyawan untuk tetap bertahan.

Hal ini diketahui dari seorang karyawan yang baru saja keluar dan tetap berhubungan dengan rekan-rekan Twitter Inc.

Baca juga: Kabar Investasi Tesla di Indonesia Tak Ada Perkembangan, Arsjad Rasjid: Harapannya Bakal Investasi

Perusahaan juga memberitahu karyawan bahwa mereka akan menutup kantornya dan memotong akses masuk hingga Senin (21/11/2022), menurut dua sumber dari Twitter

Petugas keamanan juga mulai mengusir beberapa karyawan dari satu kantor pada Kamis malam atau Jumat (18/11/2022), kata sebuah sumber.

Dikabarkan Reuters, lebih dari 110 karyawan Twitter di setidaknya empat benua telah mengumumkan keputusan mereka untuk keluar dalam sebuah  postingan Twitter (publik).

Meskipun setiap pengunduran diri tidak dapat diverifikasi secara independen, namun sekitar 15 karyawan, banyak di bagian penjualan iklan, memposting niat mereka untuk tetap bertahan di perusahaan.

Adapun pada obrolan internal Twitter, lebih dari 500 karyawan menulis pesan perpisahan pada hari Kamis waktu setempat, kata seorang sumber yang mengetahui catatan tersebut.

Jajak pendapat di aplikasi tempat kerja Blind, menunjukkan 42 persen dari 180 responden memilih "Mengambil pilihan keluar dari perusahaan".

Seperempat lagi mengatakan mereka telah memilih untuk tetap "enggan," dan hanya 7 persen dari peserta jajak pendapat mengatakan mereka "bertahan dengan kerja hardcore".

Jumlah pasti karyawan yang berniat keluar dari Twitter Inc juga tidak dapat diverifikasi saat ini, sebab sejak artikel ini dirilis, Twitter tidak memberikan tanggapan apapun.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved