PLN All Out Siapkan Pasokan Listrik untuk Hilirisasi Industri, Dukung Pemulihan Ekonomi
PLN telah menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder untuk menguatkan rantai pasok industri baterai kendaraan listrik
TRIBUNBANTEN.COM - Indonesia memiliki potensi besar untuk membangun ekosistem kendaraan listrik, terutama dalam membuat baterai.
Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia memiliki cadangan nikel nomor satu di dunia, timah nomor dua di dunia, bauksit nomor enam di dunia, dan tembaga nomor tujuh di dunia.
Untuk itu, Presiden menegaskan pemerintah secara serius sedang melakukan strategi besar perekonomian negara dengan mendesain ekosistem kendaraan listrik.
Baca juga: PLN Peduli Berikan Pelatihan bagi Petani Melon di Kabupaten Tangerang, Dukung Wisata Agriculture
"Bagaimana membangun sebuah ekosistem besar sehingga negara lain tergantung pada kita," katanya melalui rilis yang diterima TribunBanten.com, Sabtu (3/12/2022).
Hal itu dikatakan Presiden saat menyampaikan pidato kunci di Kompas100 CEO Forum Tahun 2022 di Istana Negara, Jumat (2/12/2022).
Menurut Presiden, tantangannya adalah mengintegrasikan bahan-bahan yang berpotensi besar karena posisinya yang tersebar di Indonesia.
“Inilah yang terus saya mati-matian, harus jadi. Karena inilah yang akan melompatkan kita, menuju ke peradaban yang lain,” ucapnya.
Presiden yakin ketika ekosistem besar kendaraan listrik tersebut jadi, investasi akan datang dengan sendirinya ke Indonesia.
Indonesia pun membuka diri asal para investor turut menggandeng perusahaan swasta Indonesia serta badan usaha milik negara (BUMN) sehingga terjadi transfer teknologi.
Jika itu terjadi, Presiden percaya dan memperkirakan pada 2026 atau 2027, lompatan akan terlihat dan investor berbondong-bondong untuk masuk.
Baca juga: PLN Tampilkan Inovasi Percepat Infrastruktur Kendaraan Listrik di IEMS 2022
“Industri otomotif ke depan, baik itu sepeda motor listrik, mobil listrik, itu akan menggantikan mungkin lebih dari 50 persen dari demand pasar yang ada. Inilah yang harus kita tangkap. Inilah kekuatan besar kita nanti," kata Presiden.
PT PLN (Persero) pun siap untuk menjalankan arahan Presiden Joko Widodo demi mendukung pemanfaatan potensi sumber daya alam melalui hilirisasi industri dengan memastikan keandalan pasokan listrik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah berada dalam jalur yang tepat.
Menurutnya, arahan dan kebijakan Presiden Jokowi menjadi faktor penting sehingga iklim investasi dan pemulihan ekonomi berjalan dengan kondusif.
Baca juga: Pengguna Motor Listrik tak Perlu Isi Daya, Cukup Tukarkan Baterai di SPBKLU PLN, Hanya 1 Menit
"Di sini PLN siap untuk all out mengisi ekosistem yang sudah Presiden perjuangkan. Kami siap memanfaatkan setiap kesempatan yang bapak berikan kepada kami," ujarnya.
PLN juga berkomitmen untuk mendukung hilirisasi industri dengan menyediakan pasokan listrik yang andal.
Industri smelter merupakan satu di antara proyek nasional untuk mendukung hilirisasi industri.
PLN siap untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi para pengembang bisnis di Indonesia dengan kualitas andal dan harga yang kompetitif.
"Pelaku industri dapat fokus pada bisnisnya, untuk urusan listrik kami siap memenuhinya," ucap Darmawan.

Dia menegaskan pihaknya juga serius membangun ekosistem kendaraan listrik dalam negeri.
PLN telah menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder untuk menguatkan rantai pasok industri baterai kendaraan listrik dari hulu hingga hilir dan membangun ekosistemnya.
Sesuai arahan Presiden, PLN ikut serta dalam pengembangan industri baterai melalui IBC (Indonesia Battery Coorporation).
"Tidak hanya itu, untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dalam negeri PLN juga membangun skema kerja sama franchise untuk penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Indonesia," ujar Darmawan.
PLN sebagai BUMN juga terus melakukan transformasi dengan menghadirkan electric vehicle digital services (EVDS) dan memberikan berbagai insentif tarif untuk memudahkan pengguna kendaraan listrik.
PLN siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pemanfaatan sumber daya alam dalam negeri untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
"Sehingga, Indonesia benar-benar menjadi kekuatan besar, yang sangat kokoh di mata dunia," katanya.