Puluhan Pesawat Pembom Tu-160 dan Tu-95 Milik Rusia Dikumpulkan, Sinyal Bahaya untuk Ukraina
Puluhan pesawat pembom Tu-160 dan pesawat pembom Tu-95 milik militer Rusia terkumpul di Pangkalan Angkatan Udara Engels 2
TRIBUNBANTEN.COM, ENGELS – Puluhan pesawat pembom Tu-160 dan pesawat pembom Tu-95 milik militer Rusia terkumpul di Pangkalan Angkatan Udara Engels 2.
Tu-160 milik militer Rusia merupakan pesawat pengebom strategis yang dapat membawa enam rudal Kh-55 setiap bay.
Ruang senjata Tu-160 juga dilengkapi dengan peluncur untuk varian anti-radiasi Kh-15P dari rudal Kh-15 yang dikatakan memiliki jangkauan 200 hingga 280 Kilometer (Km).
Kh-55 adalah rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dengan jangkauan hingga 2.500 Km.
Sementara itu, Tu-95 dapat dimodifikasi untuk membawa hingga delapan rudal jelajah peluncuran udara Kh-101 dengan jangkauan sekitar 2.500 hingga 2.800 Km.
Baca juga: Mulai dari Jerman, 15 Negara NATO Ini Sepakat Dirikan Perisai Langit Eropa, Halau Rudal Rusia!
Pengumpulan pesawat pembom Tu-160 dan Tu-95 milik militer Rusia terpantau dalam citra satelit Maxar Technologies dan Planet Labs.
Ada sekitar 20 pesawat pembom berdasarkan citra satelit dari Maxar Technologies dan Planet Labs, yang pertama kali dirilis oleh media Jerman, Der Spiegel.
Diduga, langkah Rusia mengumpulkan puluhan pesawat pembom strategis miliknya ini untuk meningkatkan intensitas serangan ke Ukraina.
Pemberitaan dari Der Spiegel, militer Rusia nampaknya dalam status siaga tinggi. Dikutip dari Kompas.com.
Bahkan sejumlah ahli memperingatkan serangan udara skala besar segera terjadi di Ukraina.
Dilansir dari The Eurasian Times, citra-citra satelit tersebut telah diambil sejak 28 November lalu.
Ada sekitar 20 pesawat pengebom pembawa rudal di pangkalan itu, termasuk bomber strategis Tu-160 dan Tu-95.
Baca juga: UPDATE PERANG: Amerika Serikat Desak Ukraina untuk Adakan Pembicaraan dengan Rusia soal Perdamaian
“Personel darat sangat aktif, tanker bahan bakar diparkir di samping bomber jarak jauh, banyak kotak besar amunisi, kendaraan, dan bahan perbaikan terlihat,” kata analis militer independen Arda Mevlutoglu kepada Der Spiegel.
Mevlutoglu juga menggarisbawahi keberadaan banyak pesawat angkut yang diparkir di pangkalan tersebut.
