Presiden Sudah Kantongi Nama untuk KSAL Baru: Secepatnya! Dari Bintang Tiga, Bukan Satu dan Dua
Presiden Joko Widodo mengaku sudah mengantongi nama calon Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pengganti Yudo Margono.
TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Joko Widodo melantik Laksamana Yudo Margono menjadi Panglima TNI di Istana Negara, Senin (19/12/2022).
Presiden Joko Widodo mengaku sudah mengantongi nama calon Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pengganti Yudo Margono.
Menurut dia, calonnya bukan dari bintang satu, bukan dari bintang dua.
"Tapi dari bintang tiga. Secepat-cepatnya sudah ada," ujarnya dalam tayangan Breaking News KompasTV, Senin.
Baca juga: Dilantik Presiden, Laksamana Yudo Margono Sah Jadi Panglima TNI, Kursi KSAL Kosong
Panglima TNI Yudo Margono mengatakan penunjukan KSAL baru merupakan hak prerogatif Presiden.
"Yang jelas bukan bintang satu, bukan bintang dua, yang jelas dari Angkatan Laut," ucapnya.
Mengutip Tribunnews.com, terdapat nama-nama Perwira Tinggi (Pati) TNI AL yang berpotensi dapat menjadi KSAL.
Secara normatif, Pati TNI AL berpangkat Laksamana Madya mempunyai peluang untuk dipromosikan menjadi KSAL.
Nama-nama Pati TNI AL yang berpotensi menjadi KSAL:
1. Laksamana Madya TNI Aan Kurnia
Laksamana Madya TNI Aan Kurnia merupakan Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI).
Aan, merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke- XXXII/tahun 1987.
Sebelum menjabat sebagai Kepala Bakamla RI, Laksamana Madya TNI Aan Kurnia sebelumnya menjabat sebagai Komandan Jenderal Akademi TNI.
Baca juga: Presiden Jokowi dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Kompak Bocorkan Kriteria Calon KSAL Baru
Saat pangkatnya Laksamana Pertama, dirinya pernah menjabat sebagai Komandan Lantamal IX Ambon (2012 - 2013), melansir Wikipedia.
Juga Kepala Dinas Hidro Oseanografi (Kadishidros) pada tahun 2013, Komandan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim (2013-2014), dan Kepala Staf Koarmatim (2014-2015).
2. Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono
Pria kelahiran 28 Oktober 1965 merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII/tahun 1988.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Komando Armada I, dikutip dari Wikipedia.
Sebelum menjabat sebagai Wakil KSAL, Ahmadi Heri Purwonopernah menjabat sebagai Pangkoarmada I (2020).
Baca juga: Gaharnya Sosok Calon Pengganti KSAL Yudo Margono Ini, Mantan Komandan paspampres & Komandan Denjaka
Sebelumnya lagi, dirinya pernah menjabat sebagai Pangkolinlamil (2019-2020), Kaskoarmada II (2018-2019).
Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono juga pernah menjabat sebagai Danlantamal VIII/Manado pada tahun 2017 hingga 2018.
3. Letnan Jenderal TNI (Mar) Bambang Suswantono
Irjen TNI Letnan Jenderal TNI (Mar) Bambang Suswantono adalah seorang perwira tinggi TNI AL yang sejak 21 Oktober 2020 menjabat sebagai Inspektur Jenderal TNI.
Bambang, merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXII/tahun 1987.
Jabatan sebelumnya jenderal bintang tiga ini adalah Komandan Jenderal Akademi TNI.
Baca juga: Ungkapan Veronica Yulis Prihayati Istri Laksamana Yudo Margono saat Sang Suami Jadi Panglima TNI
Perwira Tinggi Marinir berbintang tiga pernah ditugaskan dalam Satgas Pemburu Timor Timur 1995-1996, Satgas PPRM Ambon 1999-2000, Satgas Natuna 1991, Satgas Yonif 7 Marinir di Nanggroe Aceh Darussalam 2004—2005, melansir Surya.co.id.
Sebelumnya, ia pernah bertugas di Paspampres sebagai Danden Matan dan Danden Pamsus Grup A Paspampres, Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden menggantikan Brigjen TNI (Mar) Guntur Irianto Ciptolelono yang dimutasi menjadi Gubernur AAL.
Puncaknya, ia menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden. Berdasarkan Keputusan Panglima TNI nomor Kep/404/V/2016 tanggal 20 Mei 2016.
4. Laksamana Madya TNI Herru Kusmanto
Laksamana Madya TNI Herru Kusmanto merupakan Panglima Komando Armada (Pangkoarmada RI).
Pria kelahiran 31 Maret 1966 ini adalah seorang Perwira Tinggi Akademi Angkatan Laut angkatan 34 tahun 1988.
Baca juga: KEREN Ini Rencana Jenderal Andika Perkasa Usai Lengser Jadi Panglima TNI Ingin Terus Produktif
Heru, tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting.
Dia adalah mantan Ajudan Wakil Presiden RI Boediono.
Dia kemudian menjabat Kepala Staf Guspurlatim, Komandan Guskamlatim, Staf Khusus Kasal, Komandan Lantamal X/Jayapura, Kepala Staf Koarmabar.
Pernah juga menjabat sebagai Kepala Staf Koarmada I, Panglima Komando Lintas Laut Militer, Panglima Komando Armada II, Asrenum Panglima TNI, melansir Wikipedia.
5. Letnan Jenderal TNI (Mar) Suhartono
Letnan Jenderal TNI (Mar) Suhartono saat ini menjabat sebagai Komandan Kodiklatal.
Pria kelahiran Kabupaten Batang, 15 April 1966 ini adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-34 tahun 1988.
Baca juga: Laksamana Yudo Margono Resmi Jabat Panglima TNI, Jenderal Andika Purnatugas
Diketahui dirinya mengawali tugasnya di TNI AL sebagai Danton 2 Kompi C Pasmar 2 Kormar.
Letnan Jenderal TNI (Mar) Suhartono juga merupakan mantan Komandan Detasemen Jalamangkara (Denjaka).
Denjaka ini merupakan Detasemen Jalamangkara ini merupakan unit khusus penanggulangan teror milik TNI Angkatan Laut.
Berbagai jabatan juga pernah didudukinya, yakni, Pasops Denjaka, Wadan Denjaka, Komandan Denjaka, Komandan Resimen AAL, Komandan Paspampres Mabes TNI, dan masih banyak lainnya.
6. Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian
Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian merupakan rektor Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
Dirinya merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988.
Setelah lulus dari AAL, Amarulla mengungkapkan bertugas di banyak kapal-kapal kombatan TNI AL.
Baca juga: Jokowi Ngaku Sudah Kantongi Nama Calon KSAL yang Baru, Ini Kisi-kisinya
Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya ada lima KRI yang pernah dikomandaninya.
Di antaranya KRI Ki Hajar Dewantara-364, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Slamet Riyadi-352, KRI Tjiptadi-881, dan KRI Karel Satsuitubun-356.
Amarulla Octavian juga merupakan Mantan Komandan Lanal Sangatta yang juga pernah bertugas di beberapa pusat pendidikan TNI AL untuk melaksanakan operasi laut tersebut ternyata memiliki riwayat panjang di dunia akademik.
"Jadi S2 saya di Perancis itu ada dua. Jadi yang pertama saya S2 di bidang geopolitik dan industri pertahanan. Kedua, saya memang S2 nya untuk ilmu perang," ungkap Amarulla.
Guru Besar bidang Sosiologi Keamanan Fakultas Keamanan Nasional Unhan RI tersebut juga berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya dengan disertasi tentang sosiologi militer.