Terseret Arus Sungai Cipatujuh, Petani Asal Cimanggu Pandeglang Ditemukan Tewas
Janikah (46) petani asal Kampung Cisalada, Desa Tugu, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang ditemukan tewas usai terseret arus Sungai Cipatujuh.
Penulis: Nurandi | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Janikah (46) petani asal Kampung Cisalada, Desa Tugu, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang ditemukan tewas usai terseret arus Sungai Cipatujuh.
Korban terbawa arus bersama suaminya Usrip (50) pada Rabu 28 Desember 2022, sekira pukul 17.00 WIB sore, saat menyeberangi sungai Cipatujuh, Desa Tugu, Kecamatan Cimanggu.
Setelan dilakukan pencarian oleh TIM SAR Gabungan melakukan pencarian di lokasi kejadian yakni Sungai Cipatujuh akhirnya korban ditemukan.
Baca juga: Bantu Petani di Banten, TNI AD akan Bangun Tiga Embung Air di Tahun 2023
Petugas Basarnas Banten, Galih, mengatakan saat korban ditemukan sejauh 18 kilometer dari lokasi kejadian tenggelam.
"Saat ditemukan, Tim Sar Gabungan langsung mengevakuasi korban,dan korban dibawa ke rumah duka," katanya saat dihubungi TribunBanten.com, Kamis (29/12/2022).
Dirinya menyebutkan korban ditemukan sekira pukul 15.30 WIB sore, oleh Tim SAR Gabungan dari Basarnas, Tagana, Pandeglang Polsek Cimanggu, dan masyarakat.
"Dalam pencarian tidak ada kendala, pencarian dilakukan dengan lancar bersama masyarakat yang ikut membantu pencarian," ujarnya.
Baca juga: Kapal Karam Diterjang Gelombang, Nelayan di Lebak Nyaris Tewas Tenggelam
Sebelumnya Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian pada pagi sekira pukul 08.00 WIB, tepat di lokasi kejadian.
Penyisiran dilakukan oleh Tim SAR Gabungan sejauh 5 kilometer dalam mencari keberadaan korban sebelum ditemukan.
Galih menambahkan setelah ditemukannya korban, Tim SAR Gabungan akhirnya menghentikan pencarian.
"Jadi dengan ditemukannya korban maka operasi SAR di usulkan untuk di tutup dan unsur yang terlibat," katanya.
Setelah ditemukannya korban unsur yang terlibat di kembalikan ke satuannya masing-masing.