Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut Motor Hantam Bus Tayo di Jalan Raya Bayur Tangerang

Satlantas Polres Metro Tangerang Kota mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan maut antara pengendara sepeda motor yang menghantam Bus Tayo.

Editor: Ahmad Haris
www.tangerangkota.go.id
Ilustrasi Bus Tayo Tangerang. Satlantas Polres Metro Tangerang Kota mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan maut, antara pengendara sepeda motor yang menghantam Bus Tayo di Jalan Raya Bayur, Periuk, Kota Tangerang pada Senin (9/1/2023) lalu. 

TRIBUNBANTEN.COM - Satlantas Polres Metro Tangerang Kota mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan maut, antara pengendara sepeda motor yang menghantam Bus Tayo di Jalan Raya Bayur, Periuk, Kota Tangerang pada Senin (9/1/2023) lalu.

Kecelakaan maut itu terjadi lantaran pengemudi sepeda motor, yang menjadi korban tewas dalam peristiwa ini kehilangan konsentrasi.

Pasalnya, saat kejadian korban hendak menjalani pengobatan dari penyakit yang dialaminya, yakni saraf kejepit. 

Hal itu diungkapkan oleh Kanit Laka Satlantas Polres Metro Tangerang Kota, AKP Badruzzaman.

"Berdasarkan informasi dari keluarga, korban itu memiliki riwayat sakit saraf kejepit yang sudah berobat ke dokter (sejak lama)," ujar AKP Badruzzaman mengutip Wartakotalive.com, Kamis (12/1/2023).

Untuk diketahui, Saraf terjepit atau HNP (Hernia Nucleus Pulposus) adalah kondisi ketika bantalan antar-tulang belakang, yang lembut dan seperti agar-agar, menonjol dan menekan saraf di sekitarnya, menimbulkan rasa nyeri.

Badruzzaman menjelaskan, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, saat korban tengah dalam perjalanan pulang dari tempatnya bekerja.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalan Raya Syeh Nawawi Al-Bantani Banten, Pemotor Tewas Usai Tabrak Bus

Korban yang tengah bekerja saat itu, meminta izin pulang lebih dahulu untuk jalani pengobatan.

Namun belum sampai tujuan, sakit yang diderita tersebut diduga kambuh dan membuat korban kehilangan konsentrasi dalam berkendara.

"Jadi sebelum kejadian, almarhum sudah izin pulang lebih dahulu sama personalia di tempatnya bekerja untuk berobat, mungkin dalam perjalanan pulang itu, riwayat sakitnya kambuh, sehingga berkendaranya kehilangan konsentrasi," kata dia.

"Karena merasa sakitnya kambuh, kami menduga korban nge-blank (hilang fokus) dan akhirnya terjadi kecelakaan itu," ungkapnya.

Dugaan penyebab terjadinya kecelakaan maut tersebut, didukung dengan pemeriksaan terhadap saksi-saksi di lokasi Tempa Kejadian Perkara (TKP).

Terlebih, Jalan Raya Bayur yang merupakan tempat kejadian tidak memiliki pembatas ataupun marka jalan, hingga rambu lalu lintas.

"Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dan olah TKP, Jalan Raya Bayur itu memang hanya satu ruas yang terbagi dua jalur, tanpa ada pembatas ataupun marka jalan," tuturnya.

"Jadi saat yang bersamaan itu, pengendara motor keluar jalurnya dan Bus Tayo sedang melaju menuju arah sebaliknya, makanya terjadi kecelakaan," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved