Pengakuan Orangtua Mahasiswa Unila: Setor Rp 100 Juta Agar Anaknya Masuk Fakultas Kedokteran
Salah satu saksi dalam sidang Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Lampung ( Unila ) tahun 2022 mengaku pernah menyerahkan Rp 100 juta.
TRIBUNBANTEN.COM - Sidang kasus suap Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Lampung (Unila) tahun 2022 memasuki babak baru.
Salah satu saksi bernama Sofiah mengaku pernah menyerahkan Rp 100 juta saat PMB Unila tahun 2022
Saksi tersebut adalah orangtua mahasiswa Unila, yang anaknya masuk ke Fakultas Kedokteran dalam PMB tahun 2022.
Dalam sidang PMB Unila 2022 dengan terdakwa Karomi cs pada Selasa (17/1/2023), ada enam saksi dihadirkan, salah satunya Sofiah sebagai orangtua mahasiswa.
Sofiah mengakui menitipkan mahasiswa atas nama FSW ke Fakultas Kedokteran melalui jalur mandiri.
Mahasiswa tersebut dititipkan melalui Asep Sukohar, karena tetangga dari saksi Sofiah.
"Pak Asep bilang tidak memastikan lulus, dan disuruh tetap belajar," kata Sofiah.
Namun menurut saksi Sofiah, apabila anaknya lulus ditanya kesediaannya untuk menyumbang pembangunan LNC.
Saksi Sofiah pun menyanggupi hal tersebut dan menyerahkan uang senilai Rp 100 juta kepada Asep Sukohar.
"Sekitar seminggu setelah pengumuman jalur mandiri saya serahkan uang itu ke rumah pribadi Pak Asep Sukohar," kata dia
Sepekan berselang, saksi Sofiah kemudian kembali mendatangi rumah Asep Sukohar untuk menyerahkan uang sebesar Rp 50 juta sebagai tanda terimakasih.
Namun, uang tersebut akhirnya dikembalikan oleh Asep Sukohar kepada Sofiah setelah adanya operasi tangkap tangan (OTT) KPK terkait kasus suap PMB Unila.
"Lalu seminggu kemudian saya kasih Rp 50 juta lagi sebagai ucapan terimakasih," kata Sofiah
"Tapi uang itu dipulangin lagi karena ada ada ribut-ribut OTT itu," pungkasnya.
Saksi lainnya yakni Wadek Akademik dan Kerjasama FK Unila, Razmi Zakiah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.