Kisah Korib, Perajin Kayu Asal Tanjung Lesung: Jatuh-Bangun Bikin Miniatur Badak dari Limbah Kayu
Tak hanya miniatur badak, ada miniatur kapal pinisi, gantungan kunci, dan jam dinding berbahan kayu.
Sejak saat itu, jatuh-bangun dan pahitnya menjadi perajin kayu dirasakan Korib.
Dia tetap bertahan karena komitmen yang kuat.

Karya pertama yang dibuat bersama kedua rekannya adalah miniatur kapal pinisi.
Saat itu dia menggunakan alat-alat manual untuk membuat miniatur dengan bahan dari palet bekas pabrikan.
"Waktu itu ada tiga orang yang bergabung membuat miniatur. Sekarang tinggal saya, mungkin karena pendapatannya kurang menjanjikan sehingga keluar," ujarnya.
Hal itu tak membuat Korib patah semangat dalam berkarya.
Dia meyakini, suatu saat nanti produknya akan dikenal pasar nasional.
Baca juga: Warga Binaan Rutan Kelas IIB Serang Membuat Miniatur Kapal dari Koran Bekas, Dijual Rp 120.000
Apalagi ditambah dengan daya dukung peralatan yang sebagian mulai menggunakan mesin, membuat produksi miniatur badak dan kerjian lainnya semakin mudah.
"Untuk tingkat produksi gimana pesanan saja. Rata-rata yang pesan miniatur badak ada yang 50-100 unit, ada juga yang lebih," katanya.
Harga miniatur badak bervariasi, mulai Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu.
Karya-karya miniatur Korib dijual melalui media sosial dan membuka gerai saat ada event.
"Biasanya yang pesan dari hotel, instansi, dan lembaga yang ada di Banten," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.