Hukum Merayakan Hari Valentine dalam Islam, Begini Penjelasan Buya Yahya

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam termasuk alasan Valentine dilarang dalam islam.

Editor: Vega Dhini
Pixabay.com/JillWellington
Ilustrasi Cokelat Hari Valentine. Begini hukum merayakan hari valentine dalam Islam menurut penjelasan Buya Yahya. 

Kemudian Valentine tidak mempedulikan aturan dari Claudius dan dia nekat menikahkan sepasang kekasih.
 
Demikian, setelah diketahui secara seksama, Valentine berasal dari budaya paganis (penyembah berhala) kaum Romawi.

Kaum-kaum Romawi tersebut mengungkapkan rasa cinta mereka kepada berhala yang mereka agungkan selain Allah SWT.

Artinya barang siapa yang merayakan Hari Valentine maka juga merayakan momen tersebut

Padahal dalam ajaran Islam, Allah SWT sangat menentangnya perbuatan mengagungkan sesuatu selain diri-Nya.


Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran Surat Al Maidah: 72.

إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” 

Oleh karena itu, seorang muslim harus berhati-hati pada sesuatu yang syirik atau kegiatan yang menjerumuskan pada kesyirikan.

Telah diajarkan bahwa dalam Islam hari perayaan bagi muslim hanya ada dua, yakni Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Apa Hukum Merayakan Hari Valentine dalam Islam? Buya Yahya Beri Peringatan soal Budaya dan Kekafiran

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved