Pengakuan Linda soal Hubungan dengan Teddy Minahasa, Awal Mula Perkenalan di Tempat Pijat Classic

Linda Pujiastuti alias Anita mengaku kenal dengan Irjen Teddy Minahasa. Linda Pujiatuti mengaku mempunyai hubungan khusus dan spesial sejak lama.

Editor: Glery Lazuardi
Kapolda_banten_official
Irjen Teddy Minahasa Putra semasa menjabat. Linda Pujiastuti alias Anita mengaku kenal dengan Irjen Teddy Minahasa. Linda Pujiatuti mengaku mempunyai hubungan khusus dan spesial sejak lama. Perkenalan Linda Pujiastuti dengan Teddy Minahasa berlangsung saat dia bekerja di Hotel Classic sebagai guest relation officer (GRO). GRO adalah penerima tamu yang memesan jasa massage atau pijat. 

TRIBUNBANTEN.COM - Linda Pujiastuti alias Anita mengaku kenal dengan Irjen Teddy Minahasa.

Linda Pujiatuti mengaku mempunyai hubungan khusus dan spesial sejak lama.

Perkenalan Linda Pujiastuti dengan Teddy Minahasa berlangsung saat dia bekerja di Hotel Classic sebagai guest relation officer (GRO).

GRO adalah penerima tamu yang memesan jasa massage atau pijat.

Hal itu diungkap Linda saat menjadi saksi mahkota dalam persidangan terdakwa Teddy Minahasa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Senin (27/2/2023).

"Jadi, saya kenal 2013 waktu saya bekerja. Setelah itu kami tidak komunikasi, saya komunikasi lagi tahun 2019," ujar Linda.

Baca juga: Kode Mainkan Irjen Teddy Minahasa ke Anak Buah, Minta Sabu Ditukar Tawas

Selain hubungan spesialnya dengan Linda terkuak, watak Teddy juga terungkap dalam persidangan.

Terdakwa lainnya yaitu AKBP Dody Prawiranegara menyebut Teddy sebagai orang yang pendendam.

Hal itu membuat Dody takut dengan Teddy sehingga ia mau menukarkan barang bukti sabu seberat 5 kiogram dengan tawas.

"Beliau ini pendendam, Yang Mulia, saya takut. Saya hampir depresi," kata Dody dalam persidangan di PN Jakarta Barat, Senin.

Mendengar pengakuan tersebut, Hakim Jon bertanya tentang alasan mengapa Dody merasa takut.

Kepada majelis hakim, Dody menyatakan bahwa Teddy memiliki sifat perfeksionis dan salah satu Kapolda terkaya di Indonesia versi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

"Kemudian beliau mantan ajudan Wapres, jaringan beliau luas, jenderal tercepat. Saya takut cuma (berpangkat) AKBP," ucap Dody.

Terkait penukaran barang bukti sabu seberat 5 kilogram dengan tawas, Dody mengaku bahwa aksi itu berlangsung di ruang kerja Kapolres Bukittinggi, Sumatera Barat.

Dody menjelaskan bahwa barang bukti sabu dari kasus penangkapan dua tersangka di Polres Bukittinggi mulanya disimpan di Command Center Mapolres Bukittinggi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved