Amalan dan Doa Pembuka Pintu Rezeki Menurut Ustadz Abdul Somad: Insyallah Kesulitan Ekonomi Teratasi

Ustadz Abdul Somad dalam sebuah ceramahnya menyebutkan, ada 1 doa yang bisa membuka pintu rezeki serta mengatasi segala persoalan keuangan

Editor: Abdul Rosid
Tangkap Layar/YouTube/Ustadz Abdul Somad Official
Ustadz Abdul Somad dalam sebuah ceramahnya menyebutkan, ada 1 doa yang bisa membuka pintu rezeki serta mengatasi segala persoalan keuangan 

1. Sepertiga Malam Terakhir

Waktu yang tepat untuk memanjatkan doa adalah sepertiga malam terakhir.

Artinya, waktu malam hari mendekati waktu subuh atau di waktu sahur seperti firman Allah SWT dalam surat Az Zariyat ayat 18.

وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Artinya: "dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)."

Menurut salah satu hadits juga menyebut bahwa pada waktu ini, Allah SWT turun ke langit dunia. Berikut bunyi haditsnya,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: "Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, 'Orang yang berdoa kepadaKu akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepadaKu akan kuberikan, orang yang meminta ampunan dariKu akan Kuampuni," (HR Bukhari dan Muslim).


2. Berbuka Puasa

Waktu berbuka puasa disebut sebagai waktu yang tepat untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Sebab, pada waktu ini mengandung keberkahan di dalamnya.

Hal ini disandarkan dalam keterangan hadits yang menyebutkan, berbuka puasa sebagai salah satu waktu doa menjadi tidak tertolak. Rasulullah SAW bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Artinya: "Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi," (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).

3. Antara Azan dan Iqamah

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved