KPK Sebut Sejumlah Proyek Kereta Api Lingkungan DJKA Kemenhub Dikorupsi, Ada Nama yang Terima Suap

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut telah terjadi kasus dugaan suap pada sejumlah proyek kereta api tahun anggaran 2018-2022

|
Editor: Siti Nurul Hamidah
Istimewa via Grid.id
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut telah terjadi kasus dugaan suap pada sejumlah proyek kereta api tahun anggaran 2018-2022 

TRIBUNBANTEN.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut telah terjadi kasus dugaan suap pada sejumlah proyek kereta api tahun anggaran 2018-2022.

Proyek kereta api tersebut adalah proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Terbaru, terdapat 9 proyek tahun anggaran 2021-2022 yang diduga terjadi korupsi dan tersebar di Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi.

Peluncuran Kereta Api (KA) jarak jauh Baturaden Ekspres relasi Purwokerto-Bandung via Cikampek, di Stasiun Purwokerto, Jumat (25/6/2021)
Peluncuran Kereta Api (KA) jarak jauh Baturaden Ekspres relasi Purwokerto-Bandung via Cikampek, di Stasiun Purwokerto, Jumat (25/6/2021) (HANDOUT)

 

Salah satu proyek yang dikorupsi yakni pekerjaan pembangunan jalur kereta api di Makassar (Sulawesi Selatan).

Jalur kereta api Makassar-Parepare itu baru saja diresmikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (29/3/2023).

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membenarkan bahwa jalur kereta api dimaksud ikut dikorupsi.

"Sudah seperti yang saya bacakan tadi, saya jelaskan bahwa itu ada keterkaitan yang kemudian dikembangkan sampai Jawa, Jakarta, Depok dan seterusnya," kata Johanis di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023) dini hari.

Baca juga: Jelang Mudik Lebaran 2023, 460.000 Tiket Kereta Api Ludes Terjual

Adapun proyek kereta yang diresmikan Presiden Jokowi menjadi bancakan oleh Achmad Affandy selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan dan Dion Renato Sugiarto selaku Direktur PT Istana Putra Agung.

Achmad Affandy diduga telah menerima uang senilai Rp 150 juta dari Dion Renato Sugiarto terkait proyek pembangunan jalur kereta api di Makassar.

Adapun dalam peresmiannya, Presiden Jokowi mendorong dan mengapresiasi pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare yang merupakan bagian dari pembangunan kereta api Trans Sulawesi.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada siang hari ini saya resmikan pengoperasian jalur kereta api Makassar-Parepare Antar Maros-Barru dan Depo Kereta Api Maros,” kata Jokowi, dikutip dari laman Sekretariat Presiden.

Adapun peresmian berlangsung di Depo Kereta Api Maros, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang juga turut diresmikan Jokowi.

Baca juga: Mudik Lebaran 2023, Pemudik Diminta Naik Kereta ke Pelabuhan Merak untuk Antisipasi Kemacetan

Presiden berharap proyek kereta api Trans Sulawesi ini nantinya akan menyambungkan wilayah-wilayah yang ada di pulau tersebut.

“Yang nantinya InsyaAllah akan sambung menyambung dari Makassar sampai ke utara di Sulawesi Utara di Manado,” ucapnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved