Keluh Sopir Angkot Trayek Cilegon-Pelabuhan Merak: Hak Kami Dikebiri Shuttle Bus

Sopir angkot trayek Cilegon-Pelabuhan Merak mengeluhkan kebijakan pemerintah soal shuttle bus gratis.

Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Abdul Rosid
nurandi
Sopir angkot trayek Cilegon-Pelabuhan Merak mengeluhkan kebijakan pemerintah soal shuttle bus gratis. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Sopir angkot trayek Cilegon-Pelabuhan Merak mengeluhkan kebijakan pemerintah soal shuttle bus gratis.

Sebelumnya Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut akan menyiapkan shuttle bus gratis untuk mengangkut pemudik dari Stasiun Cilegon ke Pelabuhan Merak.

Alasan shuttle bus disiapkan ke Pelabuhan Merak karena, Stasiun Merak ditutup untuk sementara karena masih dalam tahap perawatan.

Baca juga: CATAT Hanya Kendaraan Angkutan Barang Ini yang Boleh Melintas Jelang Lebaran 2023, Nekat Kena Sanksi

Menurut Yahya, selama ini para sopir angkot tidak ada yang diajak untuk berkomunikasi terkait shuttle bus.

Padahal hal tersebut menghalangi rizki sopir angkot yang notabene nya menarik penumpang dari Cilegon ke Merak. Hal ini yang membuat para sopir angkot memprotes kebijakan pemerintah.

"Momen mudik lebaran yang kita impikan berbuah manis, ternyata kemarin sedikit dikebiri. Dalam hal ini, ya dicolong tanpa ada koordinasi dan komunikasi," katanya, Senin (17/4/2023).

Lanjut dia, setelah melakukan protes shuttle bus tidak terlihat di Stasiun Cilegon. Namun, saat ini pihak BPTD dan ASDP masih melakukan pembahasan terkait transportasi gratis dari Cilegon ke Merak.

"Kemarin dengar info kita akan dikontrak. Sehari, satu angkot itu dibayar Rp400 ribu, tapi itu enggak cukup kalau segitu," ujarnya.

Sehingga ungkap Yahya, keputusan itu belum final, karena para sopir angkot menolak. Ditambah angkot yang akan dikontrak hanya 20 unit.

Sedangkan angkot untuk trayek Cilegon-Merak ada 400 unit. Dia, menyarankan agar pemerintah tidak menggunakan opsi kontrak.

Baca juga: H-5 Lebaran, Begini Kondisi Terkini Arus Mudik di Pelabuhan Ciwandan, Antren Truk Berhasil Diatasi

"Jadi udah kayak dulu aja, selama ini juga kondusif kan enggak ada masalah. Cuma tahun ini aja semenjak ada kebijakan yang ribet," jelasnya.

Menurut Yahya, para sopir angkot juga sudah sepakat tidak akan sepihak menaikan tarif angkot, kecuali ada anjuran dari pemerintah.

"Tarif kita tatap Rp 10 ribu, alhamdulilah pemudik kelayani dengan baik tidak ada yang terlantar. Jadi udah seperti ini aja, jangan ada kontrak-kontrak," pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved