Lebaran 2023
Contoh Teks Khutbah Idul Fitri 2023: Mempersiapkan Diri Menyambut Lebaran Tak Perlu Berlebih-Lebihan
Kumpulan naskah khutbah Idul Fitri 2023/1444 H yang diharapkan memberikan motivasi untuk umat Islam untuk selalu berbuat baik dan menjalankan syariat
عَنْ أَنَسٍ، قَالَ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ "مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ". قَالُوا كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِي الْجَاهِلِيَّةِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم "إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْرِ"
Artinya, “Diriwayatkan dari sahabat Anas, ia berkata, ‘Sekali waktu Nabi saw datang di Madinah, di sana penduduknya sedang bersuka ria selama dua hari. Lalu Nabi bertanya ‘Hari apakah ini (sehingga penduduk Madinah bersuka ria)?’ Mereka menjawab ‘Dulu semasa zaman jahiliah pada dua hari ini kami selalu bersuka ria.’ Kemudian Rasulullah saw bersabda, ‘Sesungguhnya Allah swt telah menggantikannya dalam Islam dengan dua hari yang lebih baik dan lebih mulia, yaitu hari raya kurban (Idul Adha) dan hari raya fitri (Idul Fitri).’” (HR Abu Dawud).
Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.
Hanya saja, jangan sampai kebahagiaan di momen Idul Fitri membuat kita larut dalam kesenangan sehingga lupa bahwa pada hari kemenangan ini Allah menganjurkan kepada kita untuk beribadah dan tetap memiliki kesadaran sosial.
Sebab, bisa jadi saat itu ada saudara sesama Muslim yang kondisi ekonominya sedang tidak baik-baik saja sehingga jangankan mengenakan baju baru, untuk menikmati makanan spesial Idul Fitri saja belum bisa.
Saat hari raya Idul Fitri, kesadaran sosial kita seharusnya semakin matang. Jika selama Ramadhan kita digembleng untuk menahan lapar dan dahaga sehingga bisa merasakan bagaimana menjadi orang yang hidupnya berkekurangan, maka Idul Fitri menjadi puncak kematangan empati kita sebagai seorang Muslim.
Berbagi kepada saudara yang sedang berkekurangan di momen mulia ini menjadi salah satu bentuk pengamalan dari pengalaman yang sudah kita lalui selama berpuasa.
Bisa jadi saat kita sedang menikmati opor ayam atau bersuka ria memakai baju baru, masih ada saudara yang belum bisa merasakan kenikmatan ini. Oleh sebab itu tepat kiranya jika Idul Fitri dijadikan sebagai momen berbagi. Syekh Abdul Hamid al-Makki asy-Syafi’i dalam Kanzun Najāḥ was Surūr mengatakan,
لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْدَ، إِنَّمَا الْعِيْدُ لِمَنْ طَاعَاتُهُ تَزِيْدُ، وَكُلُّ يَوْمٍ لاَ يُعْصَى فِيْهِ فَهُوَ عِيْدٌ
Artinya, “Bukanlah disebut hari ‘id (hari raya Idul Futri) bagi orang yang mengenakan (pakaian) baru. Hari ‘id sesungguhnya adalah ketika ketaatan seseorang meningkat. Setiap hari ketika ia tidak melakukan maksiat, maka hari itu dinamakan ‘id.” (Abdul Hamid al-Makki asy-Syafi’i, Kanzun Najāḥ was Surūr, 2009: h. 263).
Apa yang dikatakan Syekh Abdul Hamid di atas menegaskan bahwa esensi hari raya Idul Fitri adalah sejauhmana kita mampu menjaga konsistensi ibadah kepada Allah dan berbuat baik terhadap sesama manusia.
Memakai baju baru memang dianjurkan sebagai bentuk syukur atas nikmat hari agung ini, tapi jangan sampai ekspresi syukur tersebut berlebihan sehingga membuat kita lupa bahwa ternyata masih banyak saudara sesama muslim yang belum bisa bermewah ria seperti kita.
Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.
Selain menumbuhkan semangat berbagi, momen Idul Fitri juga harus digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, terutama di malam harinya. Malam Idul Fitri merupakan momen bersuka cita, berkumpul dengan keluarga, bersilaturahmi ke sanak saudara, dan ragam pernik keceriaan lainnya.
Namun jangan sampai suasana penuh gembira ini membuat kita terlalu larut dalam kesenangan sehingga lupa mengingat Allah swt. Sebab itu, Rasulullah pernah menyampaikan bahwa siapa yang menghidupkan malam Idul Fitri dengan beribadah maka hatinya akan tetap hidup saat banyak hati yang mati. Rasul bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَتَىِ الْعِيدَيْنِ لِلهِ مُحْتَسِبًا لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ
Artinya, “Siapa saja yang menghidupkan dua malam Id (Idul Fitri dan Idul Adha) karena Allah demi mengharap ridha-Nya, maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati manusia menjadi mati.” (HR As-Syafi’i dan Ibn Majah).
Sepanjang Libur Lebaran 2023, Perputaran Uang Kawasan Wisata di Lebak Capai Rp 26 Miliar |
![]() |
---|
490.709 Wisatawan Kunjungi Lebak saat Libur Lebaran 2023, Meningkat 40 Persen Dibanding Tahun Lalu |
![]() |
---|
Libur Lebaran 2023, Dua Juta Wisatawan Kunjungi Banten |
![]() |
---|
Potret Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Merak, Pemudik Melepas Lelah dengan Tidur di Lantai |
![]() |
---|
Pantai Anyer Diprediksi Dipenuhi Wisatawan saat Akhir Pekan, Polres Cilegon Siapkan Enam Antisipasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.