Apakah Boleh Mengganti Utang atau Qadha Puasa di Bulan Syawal? Begini Penjelasnya

Apakah boleh mengganti utang atau qadha puasa di bulan syawal? Simak penjelasnya sebagai berikut.

Penulis: Abdul Rosid | Editor: Abdul Rosid
Dok/Serambi
Apakah boleh mengganti utang atau qadha puasa di bulan syawal? Simak penjelasnya sebagai berikut. 

TRIBUNBANTEN.COM - Apakah boleh mengganti utang atau qadha puasa di bulan syawal? Simak penjelasnya sebagai berikut.

Puasa Ramadhan hukumnya wajib dijalankan oleh seluruh umat Islam yang ada di dunia.

Namun ada beberapa umat muslim yang diperbolehkan tidak menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Seperti orang sakit, musafir, wanita haid dll.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan, Lengkap Tulisan Bahasa Arab dan Latin

Meski begitu, orang yang diperbolehkan tidak menunaikan puasa Ramadhan akan tetapi diwajibkan untuk menggantinya atau meng qadha.

Lantas bolehkan mengqadha puasa Ramadhan di bulan syawal?

Dikutip dari mui.or.id, ada tiga cara yang bisa dilakukan berdasarkan pandangan ulama yang berbeda. Ini menunjukkan bahwa perbedaan ulama.

Apakah boleh mengganti utang atau qadha puasa di bulan syawal? Simak penjelasnya sebagai berikut.
Apakah boleh mengganti utang atau qadha puasa di bulan syawal? Simak penjelasnya sebagai berikut. (freepik)

Pertama, menqadha puasa lebih utama didahulukan daripada puasa Syawal, sebab amalan sunah tidak akan diterima jika amalan wajib belum ditunaikan.

Bagi mereka yang kuat berpuasa dan tidak punya halangan syar’i seperti sakit, musafir atau haid sebaiknya melakukan pandangan pertama ini.

Kedua, boleh mendahulukan syawal daripada qadha puasa. Sebab sekalipun puasa qadha hukumnya wajib, namun dari segi waktu sifatnya muwassa’ (fleksibel) hingga Ramadhan berikut.

Sementara puasa syawal sifatnya mudhayyaq (terbatas) di bulan syawal saja. Bagi mereka yang khawatir pada dirinya ada halangan Syar’I seperti musafir, haid, sakit, atau bahkan pekerjaan berat, sementara ia tidak mau menggabungkannya, maka boleh mendahulukan puasa syawal daripada puasa qadha.

Ketiga, boleh menggabungkan niat dua puasa yang nilai hukumnya berbeda yakni wajib dan sunah. Jadi puasa Syawal diikutkan dalam niat puasa qadha.

Artinya puasa qadha dilakukan di bulan syawal dengan mengharap pahala bulan syawal sebagaimana yang tersebut dalam Hadis tentang keutamaan bulan syawal.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved