Syiar Islam

Fadilah Puasa Syawal yang Wajib Kamu Ketahui

Puasa syawal merupakan puasa sunnah yang dianjurkan dianjurkan bagi umat Islam setelah selesai menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Editor: Ahmad Haris
Handover/ Tribun Timur
Puasa Syawal 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini adalah Fadilah atau Keutamaan Puasa syawal, puasa sunnah yang dianjurkan dilakukan bagi umat Islam, setelah selesai menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Puasa ini lebih tepatnya bisa diamalkan sejak tanggal 2 Syawwal atau setelah Idul Fitri.

Sebagaimana diketahui, 1 Syawal 1446 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Senin (31/3/2025).

Baca juga: Ini Bacaan Doa Setelah Salat Sunnah Tahajud dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Lantas berapa hari puasa Syawal yang sebaiknya dilaksanakan.

Dan apakah puasa Syawal bisa dilaksanakan secara terpisah atau harus berturut-turut? 

Rasulullah saw telah menjelaskan dalam haditsnya bahwa orang yang berpuasa Ramadan kemudian disambung dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka akan memperoleh pahala senilai puasa sepanjang tahun. 

Rasulullah saw bersabda,

“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim) 

Melansir dari NU Online, idealnya puasa Syawal dilaksanakan enam hari berturut-turut persis setelah hari raya Idul Fitri, yakni tanggal 2 hingga 7 Syawal. 

Artinya, puasa syawal 1446 Hijriah jatuh pada tangga 1-6 April 2025.

Namun, Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam  Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj berpendapat bahwa puasa Syawal dapat dilakukan secara terpisah, tidak harus berturut-turut, dengan memilih enam hari yang sesuai kenyamanan dan kesempatan dalam bulan Syawal.

Oleh karena itu, seseorang diperkenankan melaksanakan puasa Syawal, misalnya tiap hari Senin dan Kamis, melewati tanggal 13, 14, 15, dan seterusnya selama masih berada di bulan Syawal. 

Seandainya seseorang berniat puasa Senin-Kamis atau puasa ayyamul bidl (13,14, 15 setiap bulan hijriah), ia tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal sebab tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apa pun niat puasanya.

Adapun tata cara puasa sunnah Syawwal sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dengan menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Berikut adalah lafal niat Puasa Syawal yang dibaca pada malam hari;

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved