Arti Kata
Arti Kata Flexing yang Viral di Dunia Maya, Ternyata Ini Penyebab Sebutan dan Dampaknya
Apa sebenarnya arti kata flexing dan penyebab 'sebutan' flexing yang viral di dunia maya? Simak penjelasan artikel ini
TRIBUNBANTEN.COM - Apa sebenarnya arti kata flexing dan penyebab 'sebutan' flexing yang viral di dunia maya?
Sebagaimana diketahui belum lama ini dunia maya dihebohkan dengan kata flexing.
Mulai dari konten, caption, cuitan, bahkan video banyak yang menyebut kata flexing.
Lantas apa itu flexing?

Baca juga: Arti Kata Rekreasi, Populer Dikatakan saat Libur Anak Sekolah: Ternyata Berasal dari Bahasa Belanda
Arti Kata Flexing
Flexin atau Flexing merupakan kata yang memiliki banyak makna dalam Bahasa Inggris.
Menurut Cambridge Dictionary, Flexing adalah menunjukkan sesuatu yang Anda miliki atau raih tetapi dengan cara yang dianggap oleh orang lain tidak menyenangkan.
Sedangkan mengacu kamus Merriam-Webster, Flexing adalah memamerkan sesuatu atau yang dimiliki secara mencolok.
Dalam Urban Dictionary, kata flexing diartikan sebagai Show off all of your shit to people or act out for attention, jika diartikan dalam Bahasa Indonesia yakni menunjukkan semua yang dimiliki (materi) kepada orang-orang untuk mendapatkan perhatian.
Pengertian serupa juga terdapat dalam kamus Merriam-Webster, Flexing adalah memamerkan sesuatu atau yang dimiliki secara mencolok.
Jadi, kata Flexing merupakan istilah yang digunakan untuk pamer kekayaan.
Baca juga: Arti Kata Wisata, Sering Diucapkan saat Waktu Libur: Ini Artinya Menurut World Tourism Organization
Contoh Flexing adalah seorang influencer yang Flexing tas buatan desainer atau kemewahan lainnya di media sosial.
Dilansir dari Verywell Mind, pamer atau flexing adalah perilaku alamiah yang dilakukan oleh manusia.
Sedangkan menurut Psychology Today, pamer dikatakan wajar ketika ditujukan kepada diri sendiri karena akan meningkatkan perasaan efikasi diri, menyiapkan diri untuk keberhasilan di masa depan, dan menghindarkan dari depresi.
Namun, pamer bisa dikatakan sebagai hal yang negatif ketika didasari rasa tidak percaya diri, cemburu, kesepian, atau kondisi psikis lainnya. Pasalnya, pamer seperti ini dapat memicu perilaku ekstrem.
Penyebab flexing
Ada berbagai alasan yang memicu seseorang untuk pamer. Namun, minimnya rasa percaya diri adalah penyebab flexing yang paling umum.
Menurut Verywell Mind, seseorang yang tidak percaya diri kerap terlihat seperti meremehkan diri sendiri dan mengalami gejala depresi.
Namun di sisi lain, orang yang tidak percaya diri juga bisa menunjukkan perilaku agresif, anti-sosial, mencari perhatian secara berlebihan, dan perilaku negatif lainnya.
Sedangkan seseorang yang merasa kesepian dan memiliki kecemasan sosial, cenderung menggunakan media sosial untuk mencari validasi.
Akibatnya, orang tersebut akan menunjukkan perilaku yang memancing perhatikan ketika berinteraksi dengan orang lain di media sosial.
Pamer secara berlebihan juga bisa menjadi tanda-tanda gangguan kesehatan mental atau gangguan kepribadian tertentu, seperti:
- Histrionic personality disorder yang ditandai dengan ketidakstabilan emosi dan kecenderungan untuk mencari perhatian
- Borderline personality disorder yang membuat penderita sulit untuk mengontrol perilaku serta suasana hatinya, dan memiliki kecenderungan untuk mencari perhatian serta validasi dari orang lain
- Gangguan bipolar yang membuat seseorang mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba
- Narcissistic personality disorder yang membuat penderita merasa dirinya lebih hebat atau lebih penting daripada orang lain
- Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) yang membuat penderita sulit untuk memusatkan perhatian
- Oppositional defiant disorder yang membuat penderita mudah marah dan tersinggung
- Intermittent explosive disorder yang membuat seseorang sulit untuk mengontrol amarahnya sehingga cenderung melakukan tindakan yang kasar
- Beberapa gangguan kesehatan mental tersebut perlu diwaspadai karena bisa menjadi semakin parah dan akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang ketika tidak ditangani secara medis.
Dampak flexing pada kesehatan mental
Bangga terhadap diri sendiri adalah perasaan yang wajar muncul sebagai bentuk apresiasi terhadap pencapaian atau prestasi yang dimiliki.
Namun, pamer secara berlebihan dengan asumsi bahwa diri sendiri lebih hebat jika dibandingkan dengan orang lain bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental.
Menurut WebMD, ada dua dampak negatif flexing pada kesehatan mental, seperti:
- Menurunkan rasa percaya diri karena pamer bisa memicu anggapan negatif dari orang lain bahwa perilaku tersebut terlalu berlebihan dan tidak lebih baik
- Membuat seseorang merasa terlalu percaya diri sehingga tidak melakukan usaha yang diperlukan untuk mencapai tujuan sehingga bisa merusak relasi dengan orang lain serta tidak memiliki kemampuan untuk membangun rasa percaya diri yang realistis
- Memiliki rasa percaya diri sangatlah penting, namun harus realistis sehingga tidak berlebihan atau malah sangat kurang.
Dengan mengetahui apa itu flexing dan dampaknya terhadap kesehatan mental, Anda bisa melakukan penyesuaian sehingga bisa menghindari kecenderungan untuk pamer.
Namun jika kondisi ini sudah berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan kehidupan sehari-hari, Anda disarankan untuk mencari bantuan medis agar mendapatkan perawatan yang tepat.
Artikel ini telah ditayangkan di Kompas.com
Baca artikel terkait Arti Kata lainnya di TribunBanten.com
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunBanten.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.