Kapal Feri Terbakar di Merak

Ungkap Penyebab Kebakaran KMP Royce 1 di Merak, BPTD Wilayah VIII Banten Lakukan Penyelidikan

Kepala BPTD Wilayah VIII Banten, Handjar Dwi Antoro akan menyelidiki untuk mengungkap penyebab kebakaran KMP Royce 1 di perairan Merak.

Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Glery Lazuardi
istimewa
KMP Royce 1 yang terbakar di perairan Merak, Kota Cilegon, Banten. Kepala BPTD Wilayah VIII Banten, Handjar Dwi Antoro akan menyelidiki untuk mengungkap penyebab kebakaran KMP Royce 1 di perairan Merak. Dia menduga penyebab kebakaran bermula dari bus pelat merah nomor polisi B 7247 IO yang diduga mengalami korsleting listrik. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Kepala BPTD Wilayah VIII Banten, Handjar Dwi Antoro akan menyelidiki untuk mengungkap penyebab kebakaran KMP Royce 1 di perairan Merak.

Dia menduga penyebab kebakaran bermula dari bus pelat merah nomor polisi B 7247 IO yang diduga mengalami korsleting listrik.

"Semua akan kami selidiki dan akan kami panggil semuanya," kata Handjar, Senin (8/5/2023).

Dia menjelaskan, upaya menyelidiki itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada human error atau kelalaian pada awak kapal Royce 1.

"Saat ini belum bisa menentukan itu human error atau apa, nanti hasil (penyelidikan) yang menyimpulkan," jelasnya.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Kebakaran Kapal di Merak, Penumpang Terlantar hingga Minta Bantuan Presiden

BPTD juga lanjut Handjar, akan melakukan audit pada kapal tersebut.

Sebab saat terjadi kebakaran, para penumpang berebut life jacket atau pelampung, krena diduga tidak kebagian.

Dalam penyelidikan ini BPTD turut melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Itu juga semua akan kami evaluasi dan kami audit," ujarnya.

Handjar menegaskan, sebelum dilakukan penyebrangan kapal tersebut telah dilakukan ramcek untuk mengetahui kondisi kapal.

"Semua kapal yang beroperasi sudah di ramcek di cek kelayakannya dan kapal itu tidak melebihi kapasitas, jumlah kapasitas bisa mengangkut 140 kendaraan sedangkan yang diangkut kemarin cuma 79," jelasnya.

Saat ini kendaraan milik penumpang sudah dievakuasi sebagian. Dari total kendaraan 79 unit tinggal sisa sekira 34 unit yang masih berada di kapal.

"Sebagian penumpang juga sudah disebrangkan," pungkasnya.

Lima Fakta Kebakaran KMP Royce 1 di Perairan Merak

Berikut ini lima fakta kebakaran kapal feri di Perairan Merak Banten pada Sabtu (6/5/2023) siang.

Kronologi

Insiden kebakaran itu terjadi di Perairan Merak, Kota Cilegon, Banten.

Kebakaran terjadi pada Sabtu pukul 13.00 WIB.

Kapal Feri Royce 1 mengalami kebakaran saat berangkat dari dermaga reguler Pelabuhan Merak menuju Bakauheni.

Api diduga berasal dari mobil yang terbakar.

Hal itu disampaikan Ujang Arif (40), penumpang.

"Awalnya keluar asap kecil, kurang dari 10 menit langsung besar asapnya," katanya kepada TribunBanten.com di Pelabuhan Merak, Sabtu petang.

Baca juga: Sejumlah Penumpang Korban Kapal Terbakar Ngomel-ngomel Merasa Ditelantarkan di Pelabuhan Merak

Menurut Arif, saat itu para penumpang berteriak-teriak kebakaran.

Dia yang sedang meminum kopi langsung beranjak untuk melihat api.

"Kita kan di atas, itu di bawah udah keluar asap pekat. Kalau api mah enggak terlalu besar cuma asap doang tebal," ucapnya.

Sekitar 30 menit setelah KMP Royce 1 terbakar, petugas baru tiba untuk memadamkan api dan mengevakuasi penumpang.

"Kami kemudian dievakuasi," ujarnya.

Penumpang lain, Rili, mengaku panik saat kebakaran terjadi.

Dia pun langsung berlari ke bawah untuk menyelamatkan diri.

"Pas saya ke bawah dilarang karena ternyata ada mobil yang terbakar. Saya tidak melihat kondisi mobilnya," katanya.

Kesaksian Korban

Dari video yang diunggah di akun Instagram @info.banten, kapal feri terbakar di Perairan Merak, Banten, Sabtu (6/5/2023).

Dari video detik-detik terbakarnya kapal tersebut, terlihat sejumlah penumpang sudah mengenakan pelampung.

Namun, terdengar suara perempuan yang tidak mendapatkan pelampung.

"Tolong, tidak kebagian pelampung," teriaknya.

Dari video tersebut juga terlihat penumpang terdiri atas orang tua dan anak-anak.

"Udah sesak napas ini, astagfirullah..," ujar narasi di video tersebut.

Kapal feri terbakar di Perairan Merak, Banten, Sabtu (6/5/2023).

Terlihat kepulan asap dari sebuah kapal yang berada di antara kapal-kapal lain.

"Sudah merapat kapal dari Polairud untuk pemadaman," kata narasi dalam video tersebut.

Baca juga: Berakhir Pekan dengan Santai di Hotel Merak Beach, Nikmati Sunset dan Lalu Lalang Kapal Ferry

Korban Dirujuk ke RS Krakatau Medika

Sebanyak 22 penumpang kapal Royce 1 yang mengalami kebakaran di perairan Merak, Kota Cilegon, Banten, menjalani perawatan medis.

Kepala Puskesmas Pulo Merak dr Isnayati mengatakan, ke 22 orang tersebut dirawat di ruang tunggu Pelabuhan Merak, Puskesmas dan RS Karakatau Steel.

"Dibawa ke Puskesmas ada lima, tapi yang tiga mau dirujuk ke RS Krakatau Steel," kata dr Isnayati kepada TribunBanten.com, Sabtu (6/5/2023).

Lanjut dia, penumpang yang sakit rata-rata mengalami syok.

Sedangkan yang dilarikan ke RS Krakatau Steel mengalami patah tulang dan sesak nafas.

"Ada satu yang patah tulang, yang dua desa nafas."

"Karena saling sikut gitu pas proses evakuasi," ungkapnya.

Istianah menyebut, dari hasil identifikasi sementara tidak ada penambahan korban.

"Kemungkinan tidak ada korban lagi, kita juga masih terus melakukan pemeriksaan ke yang lain," pungkasnya.

Baca juga: Potret KMP Royce I Terbakar di Peraiaran Merak, Semua Penumpang Berhasil Dievakuasi

Korban Terpaksa Tidur di Lantai

Korban KMP Royce 1 yang terbakar di perairan Merak, Kota Cilegon, Banten, tercecer di Pelabuhan Merak.

Pantauan TribunBanten.com, para penumpang kapal milik PT Damai Lintas Bahari (DLB) ini terpaksa tidur di ruang tunggu Pelabuhan Merak.

Masing-masing dari mereka terlihat tidur di atas lantai menggunakan tikar, serta ada juga yang tertidur di velbed dan kursi.

Seorang penumpang, Ahmad Rosadi (43) mengaku terpaksa tidur di ruang tunggu karena menunggu kabar terkait kendaraannya.

"Nginep di sini, karena menunggu kabar kendaraan saya. Mau balik ke Subang jauh, ke Lampung kayak gini. Paling gimana besok," kata Rosadi, Sabtu (6/5/2023).

Plh Sekda Banten, Virgojanti meminta pihak perusahaan bertanggung jawab pada penumpang. 

Dia memastikan, para penumpang akan menginap di hotel yang sudah disiapkan.

"Owner kapal harus bertanggung jawab pada penumpang, untuk bisa mengantar penumpang ke hotel," katanya.

Virgojanti menjelaskan, jumlah penumpang KMP Royce 1 berjumlah 456 orang.

Untuk penumpang pejalan kaki sudah disebrangkan ke Pelabuhan Bakauheni, sedangkan sisanya akan menginap.

"Yang 55 orang penumpang disebrangkan dan yang masih di sini penumpang yang bawa kendaraan," jelasnya.

Menurut dia, para perusahaan bus juga sudah melakukan pendataan pada penumpang mereka.

"Mereka akan menyiapkan kendaraan pengganti kalau yang melanjutkan penyebrangan akan diantar ke Bakauheni dan di sana ada bus penggantinya," pungkasnya. 

Polda Banten Selidiki Penyebab Kebakaran

Kapal ferry KMP Royce 1 terbakar terbakar saat berlayar dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada Sabtu (6/5/2023).

Penyebab terjadinya kebakaran tersebut masih diselidiki lebih lanjut oleh pihak Kepolisian Polda Banten.

Kabid Humas Polda Banten Kombespol Didik Hariyanto mengatakan, kebakaran kapal KMP Royce 1 terjadi di alur penyeberangan pelabuhan Merak-Bakaheuni, Sabtu (6/5/2023) terjadi sekira pukul 15.30 WIB.

Selain itu petugas terkait langsung menerjunkan sejumlah tim, untuk membantu melakukan evakuasi korban.

"Ditpolairud Polda Banten telah mengerahkan personel dan kapal TB Tirtayasa III untuk melakukan evakuasi bersama Lanal Banten, Basarnas, Damkar Kota Cilegon, dan BPTD," katanya melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam.

Baca juga: Pasca Kebakaran, Kapal Royce 1 Belum Dievakuasi ke Pelabuhan Merak, Begini Kondisinya

Sementara itu, untuk jumlah penumpang pihaknya menjelaskan, sesuai manivest, untuk pejalan kaki berjumlah lima orang diantaranya dua laki-laki dan tiga perempuan.

Dan penumpang dalam kendaraan 135 orang, di ntaranya laki-laki dewasa 108 orang, dan perempuan dewasa 21 orang, anak-anak enam orang, terdiri dari lima anak laki-laki dan satu anak perempuan.

Sedangkan untuk jumlah keseluruhan kendaraan sebanyak 79 unit, dengan total penumpang sebanyak 140 orang.

"Dan untuk korban luka ringan sampai saat ini sebanyak sembilan orang, yang terdiri dari empat orang dirawat di RSKM Cilegon dan lima orang luka ringan dirawat di Puskesmas Merak," katanya.

Ia juga mengatakan, pihaknya telah menurutkan tim dari Biddokkes Polda Banten yakni tim kesehatan lapangan dan tim DVI, guna membantu para penumpang yang membutkan pertolongan medis.

"Dari hasil evakuasi belum ada korban yang ditemukan meninggal dunia," katanya.

Dan kini api sudah berhasil dipadamkan dan kapal akan dievakuasi di Pelabuhan Merak.

Sementara untuk penyebab kebakaran masih dilakukan penyelidikan.

"Penyebab terjadinya kebakaran kapal KMP Royce 1 masih dalam penyelidikan lebih lanjut, untuk kapal akan di evakuasi ke Pelabuhan Merak," katanya.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved