Aksi Tawuran Antarpelajar di Serang, Dindikbud Banten: Sanksi Ada di Sekolah Masing-masing

Dindikbud Provinsi Banten memberikan keleluasaan kepada pihak sekolah untuk memberi sanksi terhadap pelajar yang terlibat tawuran.

Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Rosid
Desi Purnamasari/TribunBanten.com
Dindikbud Provinsi Banten memberikan keleluasaan kepada pihak sekolah untuk memberi sanksi terhadap pelajar yang terlibat tawuran. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten memberikan keleluasaan kepada pihak sekolah untuk memberi sanksi terhadap pelajar yang terlibat tawuran.

Sebagai informasi, aksi tawuran antarapelajar yang melibatkan tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Banten terjadi di Kawasan Pusat Pemerintahan Provisni Banten (KP3B) Kota Serang pada Rabu (7/6/2023) malam.

Akibat aksi tawuran itu, empat orang pelajar mengalami luka bacokan di bagian lengan, punggung dan jari.

Baca juga: Buntut Aksi Tawuran Antarpelajar, Kadindikbud Banten Panggil 3 Kepsek SMK ke Polresta Serang Kota

Kabid SMK Dindikbud Banten, Arkani mengatakan, untuk sanksi yang akan dijatuhkan kepada para pelajar yang terlibat tawuran ini akan dilakukan masing-masing sekolah.

Menurutnya, setiap sekolah memiliki aturan tersendiri.

"Sekolah pasti punya aturan sendiri. Engga bisa kita semena-mena mengeluarkan pelajar tersebut dari sekolah," katanya saat ekspos di Polresta Serang Kota, Kamis (8/6/2023).

Arkani menyebutkan, utuk meredam aksi tawuran antarpelajar di Banten pihaknya melakukan kerjasama dengan kepolisian hingga kejaksaan.

Polresta Serang Kota menangkap pelaku penyerangan dan pembacokan pelajar di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang.
Polresta Serang Kota menangkap pelaku penyerangan dan pembacokan pelajar di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang. (Kolase/TribunBanten.com)

Sinergitas tersebutb diharapkan memberi pemahaman siswa untuk tidak bertindak yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain.

"Kerjsama ini dilakukan untuk bersinergi dengan sekolah dan melakukan pembinaan kepada para pelajar," Katanya.

Selain itu, Arkani mengungkapkan, di Provinsi Banten belum layak dikatakan sebagai daerah rawan tawuran, karena hanya beberapa titik yang menjadi tempat tawuran.

"Belum dikatakan rawan, karena masih pada satu situasi dan tertentu, itu biasanya pada saat ujian dan ulangan seperti ini, dan hanya terjadi dibeberapa titik," katanya.

Baca juga: Empat Pelajar Jadi Korban Tawuran Antarsekolah di Kota Serang Banten

Arkani juga berharap, tidak ada lagi pelajar yang melakukan aksi tawuran dengan berbagai motif apapun di Provinsi Banten.

"Kami dari Dindikbud Banten berharap ke depan tidak ada lagi aksi tawuran seperti ini. Sebaiknya para pelajar fokus pada pendidikannya," katanya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved