MOTIF Ayah Inses dengan Anak Kandung Sejak 12 Tahun Lalu hingga 7 Bayi Dibunuh, Dapat Perintah Dukun
Seoang pria berinsial R (57) di Kabupaten Banyumas tega menyetubuhi anak kandungnya E (25) sejak 12 tahun lalu.
Penulis: Amanda Putri Kirana | Editor: Amanda Putri Kirana
TRIBUNBANTEN.COM - Seoang pria berinsial R (57) di Kabupaten Banyumas tega menyetubuhi anak kandungnya E (25) sejak 12 tahun lalu.
Tidak hanya itu, korban bahkan sudah melahirkan lebih dari lima kali dan semua anaknya langsung dibunuh dan dikubur di sebuah tanah kosong.
Kasus tersebut bermula dari penemuan empat kerangka bayi di sebuah tanah di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.
Belakangan, polisi menemukan tiga kerangka bayi lagi jadi total bayi yang dibunuh berjumlah tujuh.
Pelaku R, ayah kandung dari E pemilik tujuh kerangka bayi di Banyumas itu pun telah mengakui perbuatannya.
Baca juga: Gempar Kasus Inses Bukittinggi, Anak Setubuhi Ibu Kandung 11 Tahun sejak SMA: dari Keluarga Agamis
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan, R sudah ditangkap pada Sabtu (24/5/2023) di Banyumas.
Rudi diketahui bekerja sebagai dukun pengobatan dengan kebiasaannya memancing.
"Pelaku mengakui dari kerangka yang ditemukan adalah miliknya dan ada 3 kerangka lagi yang ada di TKP."
"Total ada 7 kerangka," ujar Kompol Agus Supriadi kepada Tribunbanyumas.com, Senin (26/6/2023).
Dari 7 kerangka bayi polisi mengatakan terdiri dari 5 laki laki 2 perempuan
Menurut Kompol Agus Supriadi, pelaku juga telah mengaku bahwa bayi-bayi yang dilahirkan anaknya itu dibunuh seusai dilahirkan.
"Mengakui hasil hubungan antara pelaku Rudi dengan anak kandungnya yaitu E," jelasnya.
Diketahui pelaku mempunyai 3 orang istri.
Istri pertama dinikahi secara sah sementara istri kedua dan ketiga dinikahi secara siri.
Anaknya E adalah anak pertama dari istrinya yang ketiga.

Baca juga: 5 Fakta Inses Ayah dan Anak di Purwokerto: Hubungan Gelap Selama 12 Tahun, Melahirkan Usia 14 Tahun
Pelaku pun tega menyetubuhi E yang merupakan anak kandungnya sejak 2013 hingga 2021.
"Bayi yang dilahirkan saat itu kemudian langsung dibunuh dengan cara dibekap dan dikuburkan.
Dilakukan sejak 2013 hingga 2021 dan semua anaknya itu dilahirkan," katanya.
Terkait motif utama pelaku polisi masih mendalami lebih lanjut.
Namun demikian ada dugaan motif spiritual yang melatarbelakangi pelaku melakukan perbuatan membunuh bayi-bayi itu.
Pelaku melakukan kegiatan persetubuhan itu di gubug rumahnya.
Bahkan ibu kandung dari E juga mengetahui akan perbuatan bejat itu akan tetapi diancam oleh pelaku karena akan dibunuh bila melapor.
"Motif akan disampaikan berikutnya dan akan menggali lagi 3 kerangka lain di tkp yang sama," ungkapnya.
Saat ini korban E masih masih berstatus saksi korban. Dan pada saat 2013 lalu E masih berumur 13 tahun.
"Pasal masih dirumuskan untuk menghimpun keterangan lengkapnya," katanya. (jti)
Awal Terungkap
Kasus inses anak perempuan dengan ayahnya di Purwokerto menggemparkan warga sekitar karena ada hubungannya dengan penemuan 4 kerangka bayi.
Dari kesaksian warga, E ibu dari empat kerangka itu ternyata sudah melahirkan sejak usia 14 tahun.
Tak heran jika kasus penemuan kerangka bayi ini menghebohkan warga di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto, Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Tulang belulang bayi tersebut ditemukan dalam kondisi terbungkus kain dan terpendam di kedalaman 50 cm di kebun milik Prasetyo Tomo (42).
Saat itu saksi mata, Slamet (50) diminta pemilik tanah untuk menggali tanah untuk menguruk bekas kolam ikan yang ada di dekatnya.
Lalu Slamet diminta oleh Prasetyo untuk menghentikan pekerjaan.

Baca juga: Virgoun Akui Selingkuh & Hubungan Badan dengan Wanita Lain sejak 2021, Ini Isi Pernyataan Bermaterai
Pemilik tanah kemudian melapor ke polisi.
Polisi kemudian menyisir lokasi tersebut dan kembali menemukan tiga kerangka bayi.
Kerangka kedua ditemukan pada Selasa (20/6/2023).
Sementara kerangka ketiga dan keempat ditemukan pada Rabu (21/6/2023).
Prasetyo Tomo pemilik tanah mengatakan tulang belulang yang pertama ditemukan relatif utuh terbungkus kain.
Tulang belulang itu terbungkus kain dan terkubur dengan kedalaman sekitar 50 cm.
"Saya niatnya waktu pertama ditemukan bisa dikebumikan secara layak," ujar Tomo.
"Tulang kecil-kecil banget, sudah lepas. Tapi bagian tengkorak masih relatif utuh, pecah jadi empat bagian, kemudian masih terlihat rusuknya."
"Kalau yang lainnya kelihatannya sudah lama dikubur," ungkap Tomo.
Ia bercerita kebun tersebut ia beli dari seseorang pada Maret 2023.
Sebelumnya di kebun tersebut ada beberapa kolam ikan.
"Rencana mau saya ratain dulu, belum ada biaya, kepenginnya di benteng sekalian (yang berbatasan dengan sungai) pelan-pelan."
"Rencana mau buat kandang ayam atau kebun buah-buahan, buat hiburan aja," kata Tomo.
Namun setelah penemuan empat kerangka bayi tersebut, penataan kebun terpaksa dihentikan karena lokasi tersebut masih dipasangi garis polisi.
Korban Mengaku
Terkait kasus tersebut, polisi mengamankan seorang perempuan muda, E (25), warga Kelurahan Tanjung ini ditangkap di rumah saudaranya di kecamatan lain di wilayah Banyumas pada Jumat (23/6/2023) dini hari.
E mengakui ia adalah ibu dari empat bayi yang ditemukan terkubur tinggal tulang di kebun.
"Informasi dia disuruh oleh seseorang, sedang kami dalami ini siapa, apakah pacar atau orang lain," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi, di lokasi penemuan kerangka bayi, pada Jumat (23/6/2023).
Polisi juga belum dapat memastikan, apakah bayi tersebut merupakan korban aborsi atau dikubur setelah dilahirkan.
"Belum tahu, sedang kami dalami apakah ada aborsi atau pembunuhan. Yang jelas dia mengakui itu punya dia," ujar Agus.
Agus mengatakan, keterangan E masih berubah-ubah.
"Pada saat diperiksa keterangannya masih berubah-ubah. Yang bersangkutan dalam posisi syok, karena viral dan diketahui banyak warga sekitar," ungkap Agus.
E diketahui pernah menghuni gubuk di atas lahan penemuan kerangka bayi bersama sang ayah.
Diduga, tulang manusia yang ditemukan tersebut merupakan anak hasil hubungan gelap E dengan sang ayah.
Namun demikian, polisi harus menjalani pemeriksaan DNA untuk memastikan hubungan E dengan bayi yang sudah menjadi kerangka-kerangka tersebut.
Melahirkan di Usia 14 Tahun
Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, perempuan berinisial E (25) tersebut mengaku kali pertama melahirkan pada 2012.
"Jadi waktu umur 14 tahun sudah hamil. Sejak tahun 2012 itu sudah melahirkan," ungkap Agus kepada wartawan di lokasi penemuan kerangka bayi, Jumat (23/6/2023).
Menurut Agus, bayi yang dilahirkan ada yang dirawat orang lain dan ada yang dikubur di kebun tersebut.
"Begitu melahirkan ada memang koordinasi dengan pihak keluarga untuk dirawat. Kemudian ada juga yang ditanam di sini," kata Agus.
Agus menyebutkan, masih ada kemungkinan korban bertambah.
Namun, dari hasil penggalian pada Kamis (22/6/2023) masih nihil.
"Kemungkinan masih bisa bertambah, bukan hanya empat. Jadi akan kami mencoba menggali lagi," ujar Agus
Saat ini polisi masih mencari ayah E yang belum diketahui keberadaannya setelah ramai berita penemuan kerangka bayi.
"Apakah ini saudari E bertindak sendiri atau ada desakan dari orang lain, dan sampai sejauh ini belum ada penetapan tersangka. Namun ada pengakuan dari saudari E yang akan kami cocokan secara ilmiah," terang dia.
Pernah Diusir Warga
Di sisi lain, warga di Kelurahan Tanjung, di sekitar lokasi kejadian tidak bisa menutupi fakta apabila E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu.
"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu. Makanya sempat diusir sama warga sehingga E sempat pindah-pindah kontrakan," jelas seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Ia melanjutkan, ada anak hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya yang kini telah diadopsi oleh warga Semarang dan saat ini sudah kelas 5 SD.
Dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk. Warga pun menduga E sedang berbadan dua.
"Belum terlalu lama, gemuk banget badannya. Terus setelah itu kurus lagi, cuma saya juga tidak terlalu yakin itu hamil apa tidak," jelasnya.
Warga lain menyebut E dikenal sebagai pribadi yang terbuka dan sering ikut kegiatan warga.
"Sering bantu-bantu masak, kadang main-main sama anak-anak kecil di sini, pernah main sama anak saya juga. Orangnya bergaul, belanja biasa, pulang kayak biasa saja," ungkapnya.
Perilaku E berubah setelah adanya penemuan kerangka bayi dan perempuan 24 tahun langsung tidak dapat ditemui.
Sementara itu Ketua RT 1 RW IV Kelurahan Tanjung, Saryono membenarkan kebun itu dulunya merupakan kolam ikan dan ada sebuah gubuk yang ditempati ayah dan anak perempuannya.
"Ditinggali bapak dan anak perempuannya. Sejak saya jadi ketua RT tiga tahun lalu, dia sudah tinggal di situ," kata Saryono di lokasi, Kamis (22/6/2023).
Namun Saryono tidak mengetahui, apakah yang bersangkutan mendirikan gubuk di situ atas permintaan pemilik untuk menjaga kolam atau atas inisiatif sendiri.
Yang pasti, ayah dan anak ini sekarang sudah tidak tinggal di situ. Kolam-kolam ikan yang sebelumnya ada juga sudah diuruk dan tidak ada lagi gubuk yang berdiri.
"Pindah dari sini belum lama, sekitar Januari atau Februari kemarin, pindah ke atas sana. Secara administrasi dia bukan warga sini," ujar Saryono.
Diolah dari Artikel TribunJateng.com dengan judul Anak Inses Dengan Ayah di Purwokerto Hamil Sejak Usia 14 Tahun, Jauh Sebelum Temuan Kerangka Bayi
dan Polisi Sebut Total Ada 7 Kerangka Bayi Terkubur di Tanjung Purwokerto, Sisanya Akan Digali Hari Ini
Arti Nama Anak Erika Carlina, Andrew Raxy Neil, Kuat, Penuh Semangat dan Membawa Ketenangan |
![]() |
---|
Doakan Erika Carlina Kuat Rawat Anaknya, DJ Panda : Selamat Datang ke Dunia Andrew Raxy Neil |
![]() |
---|
Erika Carlina Lahiran Hari ini, Dj Bravy Semringah Gendong Bayi Laki-laki Bernama Andrew Raxy Neil |
![]() |
---|
12 Desa di Kabupaten Banyumas Terima Dana Desa di Bawah 1 Miliar, Desa Margasana Dapat Rp729 Juta |
![]() |
---|
Total Dana Desa 2025 Kabupaten Banyumas Rp342 M, Ini 20 Desa yang Terima Dana Desa di Atas 1 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.