Dindikbud Kota Serang Akui Jalur Zonasi Banyak Dikeluhkan Orang Tua Siswa

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang mengakui, bila jalur zonasi banyak dikeluhkan orang tua siswa.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dindikbud Kota Serang, Tubagus Suherman saat ditemui di kantornya, Rabu (5/7/2023).

Suherman mengatakan, untuk jalur zonasi memang terdapat kendala.

Baca juga: Wali Murid Sibuk Dampingi Peserta Daftar Ulang PPDB SMP 1 Ciruas Kabupaten Serang 2023

Terutama pada saat melakukan titik kordinat dari rumah siswa, ke sekolah yang dituju.

"Sejauh ini memang yang dikeluhkan masyarakat terkait jalur zonasi. Karena terkendala dengan titik kordinatnya jadi banyak yang gagal," katanya.

Ia menerangkan, bahwa titik koordinat pada sistem zonasi tersebut diukur berdasarkan garis lurus, antara tempat tinggal dengan lokasi sekolah yang dituju.

"Jadi sistem zonasi itu ditarik lurus dari tempat tinggal ke sekolah, jadi tidak mengikuti jalan, agar jaraknya sesuai," katanya.

Namun, Tubagus Suherman menyebutkan, sejauh ini banyak calon peserta didik yang memakai google maps dengan mengikuti arah jalan, sehingga tidak mencapai titik koordinat yang dituju.

Karena, katanya, untuk di jalur zonasi ini jarak tempuh dari rumah kesekolah yakni minimal sekitar 5 kilometer.

Baca juga: PPDB SMP Kota Tangerang 2023, Dibagi Empat Jalur dan Tersedia 11.000 Kursi

"Kebanyakan mereka pakai google maps ini ternyata tidak mencapai titik koordinat, karena mengikuti jalan, harusnya ditarik lurus," katanya.

Tubagus Suherman juga mengatakan, telah menyiapkan pos pelayanan PPDB di kantor Dindikbud Kota Serang, untuk membantu orang tua yang kesulitan dalam melakukan proses pendaftaran.

"Kami telah membuka pos layanan disini, maka bagi mereka yang kesulitan pada saat proses pendaftarannya, nantinya akan dibantu oleh tim server kami," katanya.