8 Ide Puisi Lomba 17 Agustus 2023, Cocok untuk Perayaan HUT ke-78 RI di Sekolah-sekolah

Rekomendasi kumpulan puisi kemerdekaan menyentuh hati, bisa jadi referensi untuk lomba atau tugas sekolah SD, SMP, maupun SMA.

Editor: Vega Dhini
Kolase TribunBanten.com/Freepik.com
Ilustrasi - Ide lomba puisi 17 Agustusan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sudah di depan mata.

Perayaan 17 Agustus biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti lomba-lomba di kalangan anak sekolah.

Salah satu lomba Agustusan yang paling sering digelar adalah lomba pembacaan puisi.

Baca puisi
Baca puisi (net)

Berikut kami berikan rekomendasi kumpulan puisi kemerdekaan menyentuh hati, bisa jadi referensi untuk lomba atau tugas sekolah SD, SMP, maupun SMA.

Puisi di bawah ini memiliki makna mendalam berkaitan dengan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.

Baca juga: 50 Ide Lomba 17 Agustus Kekinian Anti Mainstream, Cocok untuk Kegiatan Karang Taruna di Kampung

1. Merdeka atau Mati
Karya: Yamin

Darah di tanah tak bertuan menggenang
Ratusan nyawa melayang
Bergelimpangan di medan perang
Mengangkat panji kemenangan
Seorang pejuang berteriak lantang
Gagah berani memegang senjata lawan penjajah
Dua kata menjadi pilihan
Merdeka atau mati
Tubuh kekar dihujani peluru
Penuh lubang di sekujur tubuh
Darah bercucuran mereka tetap tegak berdiri
Sekali lagi lantangkan merdeka atau mati 

2. Kemerdekaan di Tanah Air
Oleh: Arbak Othman
 
Selagi kita tidak dapat keluar dari gua hitam
Selagi itulah kita pengkhianat kemerdekaan
Tak siapa dan bukan siapa
Sesiapa sahaja yang melakukan.
Kemerdekaan di tanah air ini
Bukan pesta jembalang menari
Dan mengilai di pelabuhan retak, tapi
Landasan yang semestinya maruah dan keperibadian suci
Dan setiap pesongan jati diri yang unggul ini
Akan dicaci sehabis benci.

3. Hikmah Kemerdekaan
Karya: Yamin

Tujuh puluh empat tahun silam
Ku belum dipertemukan
Raga belum terwujud
Nyawa belum bersemayam
Tapi tampak sinyal kehidupan
Di usiaku yang separuh baya ini
Aku hanya bisa menikmatimu
Belum bisa memberi warna
Teruntuk negeri ini
Pagi merayap siang
Tepat pukul sepuluh detik-detikmu diperdengarkan
Pekik merdeka menggema mengangkasa ke penjuru negeri
Dengan rasa haru ke sambut pekikmu

4. Setajam Senjata Runcing

Di ujung senjata runcing
Setajam pedang siap menyayat
Pertaruhan nyawa menentang
Mengoyah jiwa musuh hingga gentar
 
Pahlawan berjuang hingga raib
Meraih kemenangan untuk kebebasan
Rasa gentar dan takut terlenyapkan
Usaha sampai tumpah darah tiada usai
 
Kemerdekaan telah membebaskan bekapan
Kini dapat bernapas tanpa sesak
Jasa pahlawan menjadi saksi
Siap siaga hingga merdeka

5. Kami Ingin Merdeka

Pagi ini kami berdiri tegak
Di hadapan bendera pusaka
Derap langkah menghentak
Sigap maju ke depan
 
Moncong senapan mengarah pada sang ancaman
Para penjajah yang datang dengan ketamakan
Dengan lantang kusuarakan
Bahwa aku putera bangsa
Rela mati demi merdeka
 
Darah tertumpah di tanah tak mengapa
Asalkan lunas terbayar hutang merdeka
Yang kau rebut berabad-abad lamanya
 
Kau bangsa asing durjana
Beraninya menginjakkan kaki kotormu
Di tanah milik bangsa yang besar ini
Kau bangsa asing tak beretika
Beraninya mengibarkan benderamu
Di tanah kami
Tanah yang kami junjung kehormatannya
Dan kami perjuangkan kedaulatannya
 
Kau bangsa durjana
Dengan tegas kami menolakmu
Menjajah negeri kami tercinta
Sampai mati
 
Kami akan menuntut kemerdekaan kami
Sampai mati
Kami akan merebut hak kami
Sebagai putera bangsa
Yang telah kau injak harga dirinya
Yang telah kau robek izzahnya
 
Kami takkan tinggal diam
Sebagai putera bangsa
Sebagai pemuda beragama
Camkan itu!
Wahai penjajah durjana
Kami ingin merdeka

6. Kita Indonesia

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved