Reaktivasi Jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan Batal Dieksekusi di Tahun 2024, Ini Penyebabnya
Reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan di Provinsi Banten batal dieksekusi tahun 2023-2024.
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan di Provinsi Banten batal dieksekusi tahun 2023-2024.
Padahal, rencana aktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut sudah lama dibahas oleh pemerintah sejak tahun 2018.
Pemerintah juga sudah mendata rumah warga yang menempati rel kereta api milik negara tersebut.
Baca juga: Detik-detik Kereta Api Tabrak Truk Trailer di Semarang hingga Meledak dan Terbakar
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banten, Tri Nurtopo mengaku belum dapat memastikan kapan jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan akan dibangun.
Bahkan, rencana pemberian dana kerohiman untuk warga yang rumahnya terdampak kereta api batal dilakukan pada tahun 2023.
Hal itu diungkapkan Tri, karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh pemerintah pusat.
"Dana kerohiman itu sudah dihitung sama DJP (Direktorat Jenderal Perkeretaapian) cuma belum dibayar karena tahun ini belum ada duitnya," kata Tri saat dihubungi TribunBanten.com, Jumat (21/7/2023).

Menurut Tri, ada sekita 1.000 lebih warga dari segmen satu, yakni, Rangkasbitung - Pandeglang yang akan mendapatkan dana kerohiman.
Sedangkan diakui, Tri untuk segmen dua, yakni, Pandeglang - Labuan belum ada rumah warga yang didata.
"Karena rencana pembangunan nya itu segmen satu dulu, sehingga dari Pandeglang kesana belum didata. Tapi, karena yang segmen satu belum (Dibayar)
nanti diitung ulang lagi," ujarnya.
Menurut Tri, informasi yang diterima dari pemerintah pusat, rencana pembangunan rel kereta api tersebut akan dieksekusi tahun 2025.
"Tadinya 2023 pendataan dan pembayaran,
2024 teknisnya (Pembangunan) cuma karena 2024 tahun politik jadinya 2025, itu informasi yang kita terima yah," ungkapnya.
Sebagai informasi, perlintasan kereta api Rangkasbitung - Labuan dibangun pada tahun 1908 dan dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) sampai tahun 1982.
Perlintasan kereta api tersebut resmi ditutup pemerintah pada tahun 1984 karena kalah bersaing dengan moda transportasi lain.
Saat ini, di perlintasan kereta api sepanjang 55,6 kilometer tersebut banyak berdiri bangunan, mulai dari rumah warga, musala, masjid dan sekolah.
Salah seorang warga Pandeglang, Eji Parid mengharapkan perlintasan kereta api tersebut segera dibangun agar warga menuju ibu Kota Jakarta mudah dijangkau.
"Kalalu ada kereta api banyak pilihan ketika mau ke Jakarta juga. Sebetulnya sayang kalau enggak diaktifkan lagi," pungkasnya.
Curug Leuwi Bumi, Wisata Air Terjun Hits di Banten: Ini Alamat, Lokasi dan HTMnya |
![]() |
---|
Rekomendasi Wisata Pantai Keren Ala Hawai di Tangerang Banten: Aloha PIK 2 |
![]() |
---|
2 Wisatawan asal Kota Serang Terseret Ombak di Pantai Cinangka, Basarnas : Satu Selamat, Satu Hilang |
![]() |
---|
Profil Singkat Pesantren La Tansa, Ponpes Terindah di Lebak Banten, Pas Buat Calon Santri Baru |
![]() |
---|
Nyari Penginapan di Sekitar Wisata Pantai Sawarna Bayah-Banten? Ini Rekomendasinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.