Sempat Mengira Diprank, Pihak Keluarga Merasa Ada Kejanggalan Atas Meninggalnya Eranto

Eranto karyawan PT. Krakatau Jasa Logistik (KJL) salah satu anak perusahaan PT. Krakatau Steel (KS) Kota Cilegon yang dikabarkan meninggal dunia.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Ahmad Tajudin
Pihak keluarga Eranto saat mendatangi Polres Cilegon.   

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin


TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Pihak keluarga menduga adanya kejanggalan atas kabar meninggalnya Eranto.

Eranto merupkana seorang karyawan PT. Krakatau Jasa Logistik (KJL) salah satu anak perusahaan PT. Krakatau Steel (KS) Kota Cilegon yang dikabarkan meninggal dunia.

Pria asal Cirebon itu diduga meninggal setelah mengalami kecelakaan kerja pada Jumat (4/8/2023) sore.

Baca juga: Disnakertrans Banten Ungkap Detik-detik Kecelakaan Kerja di PT SMI Bojonegara Serang

Fariha selaku bibi dari Eranto mengatakan, bahwa pihak keluarga medapatkan kabar meninggalnya Eranto dari salah satu temannya.

"Awalnya ada yang ngabarin kalau Anto masuk rumah sakit, bilang minta doanya bahwa Anto di bawa ke rumah sakit," katanya saat ditemui di Polres Cilegon, Sabtu (5/8/2023).

Pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa Eranto masuk rumah sakit, karena mengalami kecelakaan kerja.

Selang beberapa menit, teman Eranto kembali menghubungi pihak keluarga bahwa Eranto meninggal dunia.

Awalnya, kata dia, pihak keluarga tidak percaya bahwa Eranto meninggal dunia.

"Saya belum percaya, karena yang memberi tahu bukan pihak kepolisian dan pihak perusahaan tempat Anto bekerja," katanya.

Lantaran pada hari tersebut merupakan hari ulang tahun Eranto yang ke 28 tahun.

Di mana diketahui Eranto lahir pada tanggal 4 Agustus 1995.

Pihak keluarga awalnya mengira telah diprank, karena Eranto sedang berulang tahun.

Terlebih yang memberi kabar meninggalnya Eranto bukan teman satu pekerjaan ataupun pihak perusahaan tempat Eranto kerja.

Pihak keluarga justru mendapatkan kabar dari teman semasa kuliahnya.

"Tadinya ngga percaya karena takutnya prank, pas dikirimin foto-foto nya bahwa benar Anto meninggal, yah langsung pingsan," terangnya.

Kemudian pada saat pihak keluarga bergegas berangkat dari Cirebon menuju Kota Cilegon.

Dalam perjalanan, pihak keluarga menduga ada kejanggalan terhadap informasi meninggalnya Eranto.

Pasalnya, pihak keluarga diberitahu melalui sambungan telepon milik teman Eranto yang tidak satu pekerjaan.

Pihak keluarga merasa didesak oleh seseorang yang tidak diketahui identitasnya, menelpon pihak keluarga menggunakan hp teman Eranto.

"Kita ditelpon menggunakan hp temen Anto, supaya pihak keluarga menyetujui agar jenazah bisa cepet dimandikan dan cepet dibersihkan," katanya.

Dalam sambungan telepon itu, kata dia, seseorang yang tidak diketahui identitasnya itu.

Apakah rekan kerja Eranto, atau dari pihak perusahaan tempat Eranto bekerja.

"Dia bilang sesuai dengan video cctv, Anto meninggal murni karena kecelakaan," kata dia.

Kemudian mendesak pihak keluarga yang saat itu sedang dalam perjalanan dari Cirebon menuju Cilegon.

Supaya pihak keluarga menyetujui jenazah korban segera dibersihkabm

"Saat itu kita menolak, karena kita belum melihat langsung jenazah almarhum," terangnya.

Pihak keluarga meminta supaya sebelum dilakukan pembersihan terhadap jenazah Eranto, paling tidak ada pihak kepolisian yang menyaksikan.

Kemudian pada saat sampai di rumah sakit, pihak keluarga langsung berkomunikasi dengan seseorang yang mengaku dari pihak perusahaan.

"Pas ditanya kronologinya, jawabannya ngga bisa diterima, masih simpang siur, mereka ngga bisa menyampaikan kronologinya," katanya.

Kemudian pihak keluarga meminta bertemu dengan pihak perusahaan, selaku penanggung jawab dari Eranto.

Namun lagi-lagi pihak keluarga tidak mendapatkan informasi yang jelas.

Diakui Fariha, dari sekian orang yang ada di rumah sakit tidak ada yang bisa menjawab bagaimana kronologi meninggalnya Eranto.

Bahkan saat ditanya siapa yang membawa Eranto ke rumah sakit saja, kata dia, tidak ada satupun yang tahu.

"Yang bikin janggalnya ini, apakah kasus ini sudah dilaporkan ke kepolisian apa belum, jawabnya sudah," kata Fariha.

"Tapi saat ditanya kronologi nya seperti apa, bilangnya ngga bisa menyimpulkan dan polisi juga ngga bisa menyimpulkan, karena yang bisa menyimpulkan pihak atasannya dan atasan lagi," sambungnya.

Pihak keluarga menduga ada fakta informasi yang disembunyikan oleh pihak perusahaan.

Sebab pihak perusahaan, kata dia, selalu menginformasikan suatu hal kepada teman Eranto, ketimbang ke pihak keluarga.

"Perusahaan selalu menyampaikan ke temen Anto, sehingga kami menduga ada pencucian tangan dari perusahaan mereka ngga mau terlibat, malah melalui orang lain," ucapnya.

Kepada keluarga, pihak perusahaan mengaku tidak memiliki nomor keluarga Eranto.

Atas kejanggalan-kejanggalan itu, pihak keluarga kemudian melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.

Baca juga: Pekerja Anak Perusahaan KS Cilegon Meninggal Diduga Kecelakaan Kerja, Keluarga Minta Autopsi Jenazah

Pihak keluarga meminta agar jenazah Eranto dilakukan autopsi, untuk diketahui secara jelas.

Apa yang menjadi penyebab Eranto meninggal dan bagaimana kronologi Eranto bisa meninggal.

"Kita cuma ingin tahu apakah almarhum meninggal real karena kecelakaan kerja atau ada faktor lain, sebab yang nolongin awal siapa, yang membawa korban siapa bilangnya pada ngga ada yang tahu," tukasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved