BKKBN Banten Gelar Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting
BKKBN Banten menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting, di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu (8/8/2023).
TRIBUNBANTEN.COM - Kantor Perwakilan Badan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Provinsi Banten menggelar kegiatan Monitoring, dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting, di salah satu hotel yang ada di Kota Serang, Serang (8/8/2023).
Hadir dalam kegiatan ini Plh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Drs. Napis MM, Sekretaris Daerah Provinsi Banten Ir. Hj. Virgojanti, M.Si, Kepala DP3AKKB Provinsi Banten Dr. Dra. Hj. Sitti Ma'ani Nina, M.Si dan jajaran TPPS di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten.
Dalam kegiatan ini, Napis menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemutakhiran pendataan keluarga tahun 2022, tercatat ada sebanyak 582,580 keluarga berisiko stunting atau sebesar 28,92 persen dari sasaran.
Baca juga: BKKBN Banten Sinergi dengan UI hingga PLN, Beri Edukasi Perilaku Hidup Bersih Sehat ke Warga Kasemen
Ini berarti, lanjut Napis, satu dari tiga keluarga di Provinsi Banten berisiko mengalami stunting.
Selain itu, berdasarkan hasil data SSGI pravelensi stunting di Provinsi Banten adalah sebesar 20,0 %, yang artinya satu dari lima balita di Provinsi Banten mengalami stunting.
Melihat fakta bahwa tahun 2024 semakin dekat, Napis menilai, dibutuhkan penguatan koordinasi dan kolaborasi pada level kementerian dan lembaga.
Serta juga harus diikuti dengan kolaborasi pada level pemerintah daerah dan pemerintah desa.
"Koordinasi ini harus dilakukan dari mulai fase perencanaan, sampai dengan evaluasi hasil implementasinya pada level pendampingan keluarga berisiko stunting, yang dilakukan oleh tim pendamping keluarga (TPPS tingkat desa/kelurahan)," kata Nafis.
Kemudian, lanjutnya, TPPS provinsi dan kabupaten kota diamanatkan menjalankan kegiatan prioritas percepatan penurunan stunting, yang terdiri atas 5 kegiatan yakni penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin, surveilans keluarga berisiko stunting, dan audit kasus stunting.
Selama 1 semester tahun 2023, pendampingan keluarga berisiko stunting di Provinsi Banten yang dilakukan oleh TPK dan yang tercatat dalam aplikasi elsimil pada periode 1 Januari - 31 Juli 2023 yakni sebanyak 248.630 sasaran, dengan rincian sebanyak 5.550 calon pengantin, 89.480 ibu hamil, 21.240 ibu pasca persalinan, dan 132.360 baduta (bawah dua tahun).
Sementara itu, Pj Sekda Banten Virgojanti menyampaikan, bahwa monitoring dan evaluasi kinerja tim percepatan penurunan stunting Provinsi Banten tahun 2023 ini, hendaknya menjadi daya ungkit keberhasilan program, dan menjadi penguat komitmen bersama untuk percepatan penurunan stunting di Banten.
Virgojanti menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Banten dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting, menjadikan penurunan prevalensi stunting sebagai salah satu indikator sasaran misi.
Baca juga: BKKBN Nilai Penurunan Stunting di Banten Terbilang Cepat: Harus Dipertahankan
Untuk mewujudkan masyarakat sejahtera yang berakhlak mulia, berbudaya, sehat dan cerdas pada dokumen rencana pembangunan daerah Provinsi Banten sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan gubernur provinsi banten nomor 3 tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Banten tahun 2023-2026.
"Stunting menjadi salah satu fokus prioritas pembangunan pada tahun 2023," kata Virgojanti.
Adapun tematik percepatan penurunan stunting diarahkan melalui strategi, dan fokus penanganan penguatan perencanaan dan penganggaran, peningkatan kualitas pelaksanaan, peningkatan kualitas pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia.