Sampah Berhari-hari Tak Diangkut, DLH Kota Serang Salahkan Masyarakat: Retribusi Tidak Masuk ke Kita
Sebanyak tiga lokasi tempat pembuangan sampah (TPS) di Kota Serang mengalami penumpukan sampah.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Sebanyak tiga lokasi tempat pembuangan sampah (TPS) di Kota Serang mengalami penumpukan sampah.
Ketiga TPS yang mengalami penumpukan sampah yakni di Jalan Raya Panancangan Baru, Jalan Samaun Bakri serta di Jalan Raya Trondol, Kota Serang.
Penumpukan sampah di tiga TPS lantaran tidak diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang selama beberapa hari.
Kepala DLH Kota Serang, Farach Rich mengakui adanya keterlambatan pengangkutan sampah beberapa hari terakhir.
Baca juga: Sampah Menumpuk di Sejumlah TPS Kota Serang, Petugas DLH Disebut Lambat Angkut Sampah
"Tidak diangkut selama dua hari," kata Kepala DLH Kota Serang, Farach Rich saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/8/2023).
Farach menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan sampah di tiga TPS itu lambat diangkut.
Pertama, kata Farach, DLH Kota Serang saat ini hanya memiliki 37 armada pengangkut sampah.
Jumlah armada tersebut harus mengangkut sampah di
Selama berhari-hari sampah di 90 titik sampah liar dan 30 titik sampah resmi.
"Armada pengangkut jalan semua, cuman ya itu sampah liar justru lebih banyak," katanya.
Faktor kedua, lanjut dia, kurangnya kesadaran masyarakat membayar retribusi sampah.
Farach mengatakan, ada beberapa retribusi sampah tidak masuk ke DLH Kota Serang, karena masyarakat rata-rata melakukan pengangkutan sampah menggunakan cartor dan langsung membuangnya ke TPS.
"Masyarakat yang selama ini tidak membayar retribusi dan ada juga masyarakat sudah membayar retribusi tapi tidak sampai ke kita karena mereka pakai cartor langsung ke TPS," katanya.
Kemudian terakhir, adanya defisit anggaran yang sehingga pengangkutan sampah menjadi terhambat.
Farach mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi hal tersebut hingga saat ini sudah adanya jalan keluar.
"Anggaran tersebut akan tercover di anggaran perubahan dan semaksimal mungkin kita normalkan kembali," katanya.
Farach tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlah anggaran yang seharusnya dibutuhkan, untuk melakukan pengangkutan sampah tersebut.
"Untuk anggarannya saya tidak hafal, yang penting sudah ada solusinya karena sudah dianggarkan diperubahan dan sudah ada kepastian baru nanti dibayarkan," katanya.
Kejadian keterlambatan ini, dia menjelaskan, bisa dijadikan pembelajaran. Dimana
Meski begitu, dia menjelaskan dengan kejadian ini bisa dijadikan pembelajaran untuk turut mengurangi sampah oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Di sini kita mendapatkan pembelajaran bukan terkait tidak diangkutnya tapi bagaimana cara mengurangi sampahnya. Bisa dibayangkan bila tidak diangkut seperti yang terjadi saat ini," katanya.
Masyarakat juga diminta untuk peduli terkait pengurangan sampah, karena selama ini DLH telah memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
Maka masyarakat juga harus bisa mengurangi pengguna sampah tersebut.
"Hakikatnya untuk saat ini bukan buang sampah pada tempatnya tetapi harus dapat memilah sampah dan semaksimal mungkin tidak mengelurkan sampah," katanya.
DLH Lebak Ungkap Alasan Tutup Permanen 2 TPS di Jembatan Keong dan Jembatan Dua |
![]() |
---|
2 TPS di Lebak-Banten Ditutup Permanen, Ini Lokasi Tempat Pembuangan Sampah Pengganti |
![]() |
---|
DLH Bakal Bongkar Bangunan Liar Sekitar Rel Kereta Api Depan Stadion MY Serang |
![]() |
---|
Siap-siap! Nekat Buang Sampah di Kota Serang, Dena Jutaan Rupiah Menanti |
![]() |
---|
15 Kubik Sampah di Jembatan Kidemangan Diangkut DLH Kota Serang ke TPSA Cilowong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.