Pemkot Serang Siapkan Mesin Narator, Atasi Tumpukan Sampah 350 Ton Per Hari

Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tengah menyiapkan langkah baru untuk mengatasi permasalahan sampah. 

TribunBanten.com/Muhamad Rifky Juliana
Kepala DLH Kota Serang, Farach Richi sebut Pemkot Serang tengah menyiapkan mesin narator untuk mengatasi sampah di Kota Serang, Kamis (11/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky Juliana 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tengah menyiapkan langkah baru untuk mengatasi permasalahan sampah. 

Diketahui, timbulan sampah di Kota Serang mencapai lebih dari 350 ton per hari dan sebagian besar berakhir di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Cilowong, yang kini menjadi satu-satunya lokasi penampungan utama.

Untuk mengurangi beban Cilowong, Pemkot Serang akan menghadirkan mesin narator, sebuah alat pembakar sampah berkapasitas kecil yang akan diuji coba di dua titik percontohan, yakni Perumahan Sepang dan Citra Gading.

Baca juga: Kerja Sama Sampah dengan Pandeglang Batal, Pemkot Tangsel Kebut Kerja Sama dengan Pemprov Jawa Barat

Adapun untuk pemilihan perumahan Sepang dan Citra Gading sebagai lokasi percontohan dilakukan, karena keduanya sudah memiliki fasilitas TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) yang memadai.

Kepala DLH Kota Serang, Farach Richi, mengatakan bahwa pengadaan mesin ini merupakan upaya pemerintah untuk mengubah pola pengelolaan sampah di perkotaan.

“Harapannya, sampah tidak lagi menumpuk di Cilowong. Dengan adanya mesin narator di dua lokasi ini, beban bisa berkurang secara bertahap,” ujar Farach, Kamis (11/9/2025).

Ia menyampaikan mesin narator ini mampu mengolah 1–5 ton sampah per hari dan bisa ditingkatkan hingga 10 ton. 

Baca juga: Sosok Ustaz Khalid Basalamah, Diperiksa KPK Buntut Berangkat Haji 2024 Pakai Kuota Khusus Bermasalah

Meski kapasitasnya belum sebanding dengan timbulan sampah harian Kota Serang, teknologi ini diharapkan menjadi langkah awal transformasi sistem pengelolaan sampah.

Namun, biaya pengadaan mesin ini terbilang tinggi, berkisar Rp400 juta hingga Rp800 juta per unit. 

Karena itu, Pemkot Serang masih menyesuaikan rencana dengan kondisi keuangan daerah dan telah mengajukan proposal kepada Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) serta Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

“Kami ingin setiap kecamatan punya satu mesin, bahkan idealnya setiap kelurahan. Tapi karena biayanya cukup besar, kita mulai dari dua lokasi dulu,” jelasnya.

Pihaknya mengaku bahwa program tersebut mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). 

"Jika proses pembahasan anggaran berjalan lancar, mesin narator pertama di Kota Serang ditargetkan mulai beroperasi pada 2026," ujar Farach.

"Bagi masyarakat, kehadiran teknologi ini menjadi harapan baru. Selain membantu mengurangi ketergantungan pada TPS Cilowong, program ini juga diharapkan mampu memperbaiki kualitas lingkungan dan kebersihan kota," pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved