Kunci Jawaban

KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 11 Kurikulum Merdeka, Unsur Adiksimba pada 'Kepala Berita'

Lakukan analisis unsur adiksimba pada “kepala berita” dari teks di atas. Adakah unsur yang tidak terjawab? Jelaskan alasan kalian.

Penulis: Vega Dhini | Editor: Vega Dhini
Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas XI
Bersama kelompokmu, lakukan analisis unsur adiksimba pada “kepala berita” dari teks di atas. Adakah unsur yang tidak terjawab? Jelaskan alasan kalian. 

Hingga kini, pesawat tersebut sudah diekspor ke berbagai negara, diantaranya adalah Thailand untuk Royal Thai Police, Senegal dengan Senegal Air Force, Nepal dengan Nepal Army. Khusus untuk tipe CN 235- 220, PTDI sudah membuat 68 unit dari total 285 unit yang ada di dunia.

Negara asing dengan pesanan paling banyak adalah Korea Selatan dengan 12 unit, disusul Turki dengan 9 unit, kemudian negara tetangga Malaysia juga tidak ketinggalan dengan membeli 8 unit. Uni Emirat Arab membeli 7 unit. Thailand sebanyak 3 unit, lalu ada Senegal dan Nepal masing-masing sebanyak 1 unit.

Adapun proses pembuatan produksi yang saat ini berjalan adalah 2 unit. Masing-masing 1 unit untuk Senegal Air Force serta TNI AL. Indonesia sejauh ini sudah menggunakan 31 unit pesawat ini.

Untuk kebutuhan dalam negeri, selain untuk militer, pesawat tipe ini juga diproyeksikan untuk kebutuhan sipil. Diperkirakan ada 177 rute domestik yang berpotensi bisa menggunakan pesawat ini, dengan mayoritas di kawasan Indonesia Timur, yakni sebanyak 132 unit.

Kementerian Pertahanan memang menginstruksikan PTDI mengubah fokus pesawat CN-235, agar tak hanya dikembangkan untuk keperluan militer. Pesawat jenis ini bisa dikembangkan untuk angkutan komersial.

“Harus dikembangkan. Ini (Pesawat CN-235) bisa digunakan untuk komersial. Arahnya ke sana. Misal untuk penerbangan jarak pendek. Di kawasan timur misalnya daerah wisata seperti Labuan Bajo,” kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Wahyu Sakti Trenggono dalam memberi arahan di Kemhan, Rabu (22/1/2020).

Direktur Utama Dirgantara Indonesia, Elfien Goentoro mengungkapkan harga CN235 yang dikirim ke Senegal dijual dengan harga US$ 25 juta atau Rp 380,5 miliar, dan yang dijual ke Nepal lebih mahal yakni sekitar US$ 30 juta sekitar Rp 400 miliar karena konfigurasi berbeda.

Berdasarkan data perakitan pesawat PT DI menunjukkan hal positif, untuk CN235 pada 2012 hanya 3 unit, lalu 2019 sebanyak 4 unit, dan 2021 ada 6 unit. Untuk NC212 pada 2012 sebanyak 3 unit, pada 2019 sebanyak 6 unit, dan 2021 sebanyak 6 unit.

Kegiatan 2 Mendiskusikan teks berita.

Bentuk kelompok bersama 2-3 teman kalian untuk mendiskusikan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks berita ”Pesawat Terbang Seharga Rp 400 M Buatan RI Makin Laris Manis”.

2. Bersama kelompokmu, lakukan analisis unsur adiksimba pada “kepala berita” dari teks di atas. Adakah unsur yang tidak terjawab? Jelaskan alasan kalian.

Kunci jawaban:

2. Unsur adiksimba pada "kepala berita" dari teks di atas adalah:

- Apa = pesawat terbang Indonesia

- Dimana = Indonesia

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved