Sosok Laila Atika Sari Mahasiswi S2 IPB yang Tewas Terbakar di Mata Keluarga: Solehah & Berprestasi

Keluarga mengungkap sosok sebenarnya Laila Atika Sari, mahasiswi pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tewas terbakar.

Editor: Abdul Rosid
Kolase/TribunBanten.com
Keluarga mengungkap sosok sebenarnya Laila Atika Sari, mahasiswi pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tewas terbakar. 

TRIBUNBANTEN.COM - Keluarga mengungkap sosok sebenarnya Laila Atika Sari, mahasiswi pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tewas terbakar.

Sebagai informasi, Laila Atika Sari merupakan mahasiswi S2 IPB dengan parodi Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan.

Laila Atika Sari dikabarkan tewas terbakar di laboratorium kampus IPB Dramaga saat melakukan penelitian pada Jumat (18/8/2023).

Wanita yang akrab disapa Tika ini merupakan kelahiran Padang Pariaman Sumatera Barat.

Baca juga: Alasan Laila Atika Sari Dimakamkan di Serang, Bukan di Padang Pariaman

Korban dikebumikan di Komplek Perumahan Taman Ciruas Permai (TCP) Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang pada Sabtu (19/8/2023) sore.

Pantauan TribunBanten.com saat di kediaman paman almarhumah Tika tampak karangan bunga berjejer memenuhi halaman rumahnya.

Mulai dari Karangan bunga yang dikirimkan oleh Rektor IPB serta organisasi mahasiswa IPB dan Kapolser Serang.

Gusnita bibi korban mengungkap bahwa Tika merupakan gadis yang dikenal baik dan berprestasi dalam bidang akademik.

"Baik banget anaknya, solehah, rajin, berpestasi dari SD-SMA dapet rengking satu terus. Kuliah SI sama S2 juga dapet beasiswa jalur prestasi," katanya kepada TribunBanten.com, Selasa (22/8/2023).

Keluarga mengungkap sosok sebenarnya Laila Atika Sari, mahasiswi pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tewas terbakar.
Keluarga mengungkap sosok sebenarnya Laila Atika Sari, mahasiswi pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tewas terbakar. (TribunBanten.com/Desi Purnamasari)

Selain itu, Tika juga berhasil meraih IPK cumlaude 3,8 dan menjadi wisudawati terbaik di IPB saat SI.

Usai lulus S1, korban kemabli melanjutkan kuliah pascasarjana di kampus yang sama.

Ia mengatakan pendidikan yang dijalani Tika saat ini sudah memasuk tahap akhir. Dan penelitian yang dijalaninya ini juga untuk menyelesaikan tesisnya.

"Kuliahnya juga udah tahap akhir, jadi sekarang ini masih nyusun penelitian. Kalau engga salah itu November wisudanya," katanya.

Tika memang kerap main ke kediamannya di TCP pada saat liburan kuliah, sebelum akhirnya mudik ke kampung halamannya di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Baca juga: Profil Laila Atika Sari, Mahasiswi Pascasarjana IPB yang Tewas Terbakar di Ruang Laboratorium

"Emang sering ke sini kalau libur kuliah makannya deket sama kita, dia kan di Bogor itu kost. Abis main ke sini biasanya baru ke Padang," katanya.

Ia mengatakan, Tika dimakamkan di Ciruas memang atas kesepakatan keluarga karena jika harus dibawa ke Padang tidak memungkinkan karena jarak yang cukup jauh.

"Kalau dibawa kepadang kejauhan kasian adik kita, makannya dimakankan di TCP sini. Keluarga juga banyaknya di sini," katanya.

Ia dan keluarga mengaku sudah ikhlas atas kepergian Tika dan tidak mau menyalahkan siapapun, karena semunya menurutnya sudah takdir yang tidak bisa dirubah.

"Kita sekeluarga udah ikhlas, bapaknya Tika juga udah ikhlas karena ini kan takdir Allah lebih sayang Tika. Semoga surga untuknya di sana," katanya dengan mata yang berkaca-kaca seraya menahan tangis.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved