Kunci Jawaban

KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum Merdeka Halaman 77, Ciri Fakta, Opini dan Asumsi

Mengidentifikasi fakta, opini, dan asumsi. Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 77.

Penulis: Vega Dhini | Editor: Vega Dhini
Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Kurikulum Merdeka
Tabel 3.1 Ciri Fakta, Opini, dan Asumsi. Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka halaman 77. 

Masih menurut KBBI, opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian. Dalam teks, opini berupa pendapat pribadi atau pendirian penulisnya. Karenanya, opini dapat berubah. Pada opini, kalimat yang digunakan bersifat relatif, misalnya “tampaknya, paling, agak, atau biasanya”.

Lain halnya dengan asumsi. KBBI menyebut asumsi sebagai dugaan yang diterima sebagai dasar, atau landasan berpikir karena dianggap benar.

Kemampuan membedakan fakta, opini, dan asumsi sangat penting. Dengan kemampuan ini, kalian mampu mendapatkan informasi yang sahih dan menggunakannya untuk berbagai keperluan.

Dengan kemampuan ini kalian juga dapat menulis atau mempresentasikan informasi dan menyampaikan gagasan yang kompleks secara jelas dan akurat. Kalian mampu memilih rujukan yang tepat untuk mendukung tulisan kalian, sehingga pendengar atau pembaca memahaminya dengan baik.

Ketika kalian menyampaikan pendapat, pendapat tersebut bukan asal bicara, tetapi didukung oleh fakta yang kuat. Kemampuan dan kebiasaan ini wajib kalian bangun sejak dini.

Baca juga: KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum Merdeka, Teknologi Apa yang Pernah Kalian Coba?

Perhatikan contoh teks berikut ini.

Di dekat perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste, sebuah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dualilu, Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT, sudah mampu memproduksi penganan nugget dari bahan ikan tuna. Kemampuan ini adalah prestasi yang sangat istimewa.

BUMDes Dualilu melaporkan bahwa masyarakat setempat, sesuai potensi unggulan daerah pesisir tersebut, antara lain ikan panggang, perkedel ikan, keripik pisang, tenda jadi, lempara, dan rumpon. Geliat perekonomian dan kebahagiaan masyarakat lokal terlihat makin nyata karena ada komoditas baru yang mereka hasilkan selain menjadi nelayan dan bercocok tanam. Saat tangkapan ikan melimpah, terjadi lonjakan pendapatan. Pengolahan ikan yang tepat guna akan membuat pendapatan nelayan kian tinggi.

Laporan dari pemerintah daerah menyebutkan bahwa ribuan desa pesisir di wilayah NTT masih membutuhkan sentuhan akses digital dan perhatian maksimal dari pemerintah pusat maupun daerah. Tampaknya, di sinilah peran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjadi amat strategis bagi pengembangan desa pesisir.

Memberdayakan desa di pesisir harus memperhatikan potensi laut sebagai sumber nafkah berkelanjutan sekaligus menjaga kelestariannya. Data menunjukkan baru 13 persen desa di pesisir laut yang memiliki perhatian terhadap laut dan 30 persen yang memiliki sistem mitigasi bencana alam.

Peran dari literasi digital menjadi penting bagi masyarakat desa pesisir untuk membantu akselerasi pengembangan potensi sumber daya manusia maupun sumber daya kelautannya. Penyediaan layanan internet yang baik adalah awal yang mesti diupayakan.
(Dikutip dengan penyesuaian dari Kristantyo Wisnubroto, https://www.kominfo.go.id)

 

Keterangan: Perhatikan penanda warna untuk fakta, opini, dan asumsi.

Ketika berkomunikasi sehari-hari, fakta maupun opini sama-sama digunakan. Dalam teks “Perkembangan Teknologi Komunikasi” ada kalimat yang berupa fakta dan opini.

Lakukan identifikasi kalimat dalam teks tersebut secara mandiri berdasarkan ciri-ciri fakta dan opini, dan catatlah dalam buku tulis kalian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved