Kisah Deden Sudiana, Mantan Pegawai BUMN yang Rela Habiskan Waktu untuk Konservasi Mangrove

Kampung Patikang, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, menjadi saksi kegigihan Deden mempertahankan erosi dari air pasang laut.

Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Ahmad Haris
Dok. Pribadi Deden Sudiana 
Deden Sudiana. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih


TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Tangan dan Kaki Deden Sudiana (44) terlihat kotor oleh lumpur muara. 

Di bawah trik matahari, bercucuran keringat membasahi wajahnya. Sesekali Deden menyingsingkan helai rambut yang menutupi wajahnya.

Deden sengaja turun ke muara aliran Sungai Cikaret, untuk menanam bibit pohon mangrove.

Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata di Banten: Lembur Mangrove Patikang, Cocok Buat Cari Udara Segar!

Kampung Patikang, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, menjadi saksi kegigihan Deden mempertahankan erosi dari air pasang laut.

Di kampung itu juga, Deden sibuk menghabiskan waktu untuk merawat pohon mangrove.

Kampung yang berdiri di atas rawa dan dikelilingi pohon mangrove secara alami ini, bagi Deden adalah aset yang tak ternilai.

"Saya sejak tahun 2017 mulai melakukan konservasi mangrove," kata Deden kepada TribunBanten.com, Minggu (25/9/2023).

Sekitar 200 meter dari perkampungan yang diisi kurang lebih 30 kepala keluarga, adalah area konservasi mangrove yang dirawat Deden.

Deden menamai area tersebut Lembur Magrove Patikang.

Lahan seluas satu hektar itu juga dijadikan objek wisata yang berfokus pada pendidikan.

Tujuan Deden mengembangkan wilayah tersebut agar masyarakat mau menjaga hutan mangrove untuk kelestarian lingkungan.

"Saya sadar mengrove ini memiliki manfaat yang luar biasa bagi lingkungan, terutama dalam mencegah erosi dan sebagai rumah bagi biota laut," katanya.

Tsunami tahun 2018 yang meluluhlantakkan kawasan Tanjung Lesung, semakin menambah semangat pria kelahiran Kabupaten Pandeglang 1979 terus melestarikan hutan mangrove.

"Jarak Tanjung Lesung dengan Citeuruep itu dekat, tetangga Desa. Makanya kita perlu mewaspadai ancaman tsunami yang entah kapan bisa terjadi lagi," ujarnya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved