Hukum Merayakan Maulid Nabi Muhammad Menurut Da'i Buya Yahya

Berikut adalah penjelasan hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad Sholallahu'alaihi wa Salam oleh Buya Yahya.

Editor: Ahmad Haris
Tangkap Layar/YouTube/Al Bahja TV
Da'i Buya Yahya. 

TRIBUNBANTEN.COM - Simak penjelasan hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad Sholallahu'alaihi wa Salam oleh Buya Yahya.

Pro kontra tentang hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad Sholallahu'alaihi wa Salam masih jadi bahan perdebatan oleh beberapa umat muslim.

Dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya memberi penjelasan terkait hukumn merayakan Maulid Nabi Muhammad.

Baca juga: 25 Sholawat yang Cocok Dilantunkan untuk Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

Menurut Buya Yahya, meskipun umat Islam merayakan Maulid Nabi setiap tahunnya, tetapi hal itu tidak dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam saat hari kelahirannya.

Karena, kata Buya Yahya, pada saat itu Rasullulkah sendiri masih dalam keadaan hidup.

“Rasulullah Sholallahu'alaihi wa Salam tidak memperingati dirinya sendiri, tapi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memberi contoh untuk kita,” kata Buya Yahya.

“Sebagai umat muslim kita harus selalu mencontoh apa yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam,” ujar Buya Yahya.

"Maulid Nabi adalah perkumpulan hamba-hamba Allah SWT yang diberi motivasi untuk mengenal, mencintai dan membela Nabi Muhammad SAW”, lanjut Buya Yahya.

Dalam perayaan Maulid Nabi SAW, di sini kita bukan sedang merayakan hari lahirnya sebagaimana kebanyakan orang merayakan momen hari kelahiran.

Baca juga: Kumpulan Kata-kata Mutiara Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW 2023 Cocok Jadi Status WA dan Facebook

Tetapi, Maulid Nabi SAW adalah sebuah momen yang dilakukan untuk mengenang, meneladani, dan memperbanyak pujian serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Contohnya, menghadiri majelis ilmu dan mendengarkan ceramah, berdzikir, berdoa, mengikuti sifat-sifat terpujinya, serta mempraktikkan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

"Kita tidak berbicara soal kelahiran Nabi. Kelahirannya jelas istimewa. Tapi kita ingin menghadirkan sunnah Nabi dengan cara semacam ini," tegas Buya Yahya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved