HUT ke-23 Banten, Komnas PA Soroti Banyak Kasus Kekerasan pada Anak

Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak Provinsi Banten menyoroti banyaknya kasus kekerasan kepada anak di 'Tanah Jawara'.

|
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi

Kabupaten Tangerang

Kota Cilegon

Kota Serang

Kota Tangerang

Kota Tangerang Selatan

Kini, Provinsi Banten dipimpin seorang PJ Gubernur Al Muktabar.

Al Muktabar akan memimpin Banten hingga Pilkada 2024.

Tahun ini, tema HUT Banten ke 23 adalah “Banten Untuk Indonesia”.

Acara HUT ke-23 Banten

1. Ekspedisi reformasi berdampak (Mengisi Kegiatan Car Free Day di enam Kabupaten/Kota).

2. Volly Ball Putra

3. Ziarah ke Banten Lama.

4. Dzikir dan doa bersama.

5. Upacara HUT ke-23 Provinsi Banten.

6. Rapat Paripurna DPRD Provinsi Banten.

7. Peresmian Hotel Aston Serang

8. Jalan Sehat, Demo Udara, dan Rekor MURI Ketapel

9. Festival Surosowan

11. Banten Investmen Forum, Banten Invesment award

13. Pagelaran Seni Budaya Banten Badan Penghubung

14. Banten Marathon 10K

15. Ground Breaking Showcase Cofee and Festival Coffee.

Baca juga: 15 Link Twibbon HUT Banten 2023 ke 23 dengan Desain Keren

Sejarah Banten

Banten di masa lalu bernama Bantam, dan pada abad ke-5 menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara.

Setelah Tarumanegara runtuh, wilayah Banten diambil alih oleh Kerajaan Sunda.

Pada masa itu, Banten yang memiliki posisi strategis dari segi jalur perdagangan, menjadi salah satu pelabuhan penting di nusantara.

Memasuki abad ke-16, bangsa Portugis mulai memperluas pengaruhnya ke tanah Jawa.

Aliansi Kesultanan Demak dan Cirebon tidak mau membiarkan hal itu terjadi, sehingga melakukan penyerangan untuk menaklukkan Pelabuhan Sunda Kelapa dan Banten sebelum berhasil diduduki Portugis.

Setelah dikuasai, Banten dijadikan sebuah kesultanan dengan Maulana Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati, sebagai raja pertamanya.

Banten kemudian mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682).

Di bawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten menjadi pusat perdagangan internasional yang sangat maju, menguasai monopoli komoditas lada, dan memiliki tentara yang kuat.

Namun, setelah Sultan Ageng Tirtayasa turun takhta, Banten berada dalam cengkeraman VOC karena adanya perang saurada di dalam kerajaan.

Pada awal abad ke-19, Banten diserang oleh Belanda karena sultan yang berkuasa menolak untuk memindahkan ibu kotanya ke Anyer.

Setelah peristiwa itu, Gubernur Jenderal Daendels mengumumkan bahwa Banten telah dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda.

Pada 1817, wilayah Banten dijadikan sebuah karesidenan oleh pemerintah Hindia Belanda.

Kemudian pada 1926, Banten dimasukkan ke dalam wilayah Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: 15 Link Twibbon HUT Banten 2023 ke 23 dengan Desain Keren

Berdirinya Provinsi Banten Setelah kemerdekaan, muncul keinginan dari para elit dan masyarakat Banten supaya wilayahnya memiliki pemerintahan otonomi sendiri yang lepas dari Jawa Barat.

Namun, keinginan mereka tidak pernah mendapat tanggapan serius dari pemerintah.

Reformasi memberikan peluang besar terjadinya pemekaran wilayah. Cita-cita untuk memisahkan diri dari Jawa Barat pun terwujud ketika pemerintah bersama DPR mengesahkan Undang-Undang No 23 Tahun 2000 tentang pembentukan Provinsi Banten.

Masyarakat sepakat menjadikan tanggal 4 Oktober sebagai hari jadi Provinsi Banten dan menjadikan Kota Serang sebagai ibu kotanya.

Saat ini, terdapat empat kota dan empat kabupaten di Provinsi Banten dengan total 115 kecamatan.

 

Sumber: Tribun Banten
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved